jpnn.com - DEPOK - Lima hari jelang ramadan, ratusan anggota dari Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi konvoi di sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Depok. Aksi yang dilakukan laskar berbaju putih itu tak lain meminta pengelola retoran, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan malam untuk menutup sementara kegiatan mereka saat pembukaan puasa, nanti. Aksi yang digelar FPI Depok ini juga dijaga ketat oleh 85 personil kepolisian dari Polresta Depok. Aksi tersebut dilakukan sekitar pukul 13.00 hingga 15.00, Minggu (22/6).
"Kami minta para pelaku usaha menutup sementara kegiatan karena memasuki puasa. Mereka harus menghormati bulan suci ini. Hanya pada siang sampai malam saja, setelah itu silahkan melakukan kegiatan tetapi ingat batasan," tegas Ketua FPI Depok, Habib Idrus Al Gadri kepada INDOPOS, usai melaksanakan konvoi keliling, kemarin.
BACA JUGA: Sistem Online Pemprov DKI Bikin Kinerja Keuangan Berantakan
Idrus menyatakan, bukan saja pengelola mall dan tempat hiburan saja yang harus tutup jelang pembukaan puasa tersebut. Tetapi juga berlaku pada warung makan pinggir jalan alias warteg dan toko jamu. Sebab, selama ini saat pembukaan puasa tempat tersebut selalu terbuka vulgar tanpa adanya penutup. Sehingga menyebabkan umat muslim membatalkan niat puasa karena godaan yang ditawarkan mereka.
"Kami yakin ditutup dua hari tidak membuat mereka rugi. Yang kami harapkan sikap toleransi dan menghormati agama yang sedang menjalankan perintah agama. Toh ini bisa menambah pahala di bulan suci," ungkapnya.
BACA JUGA: Penjualan Smartphone di PRJ Laris Manis
Tidak hanya itu, sambung Idrus, pihaknya juga meminta pengelola hiburan seperti rumah bernyanyi ikut ditutup. Sebab, jika dibuka tempat tersebut banyak kaula muda akan memanfaatkan waktu tarawih untuk bersenang-senang dilokasi hiburan itu. Dan juga pemilik toko jamu yang menyediakan minuman keras untuk ikut mematuhi aturan puasa. Jika hal itu tidak dilakukan pengelola tempat hiburan dan toko jamu, maka pihaknya akan mendatangi dan menyegel lokasi tersebut.
"Kami tidak main-main, karena ditempat itu pasti ada yang menjual miras. Jadi kami minta ini diperhatikan dan hormati bulan puasa. Kalau tidak dengar tanggung sendiri resikonya nanti. Yang jelas harus ditutup agar puasa yang dijalankan masyarakat mendapatkan berkah dari Allah," ucapnya.
BACA JUGA: Masuk Monas Macet, Pengunjung dan Pedagang Saling Menyalahkan
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polresta Depok Kompol Tri Yulianto menuturkan, guna menjaga aksi anarkis dilokasi pihaknya menerjunkan 85 personil dari Satuan Sabara. Personil yang dikerahkan itu untuk mengatur lalu lintas dan mengawal FPI.
Aksi sosialisasi penutupan tempat makan di pusat perbelanjaan dan warung makan serta toko jamu di sejumlah ruas jalan yang ada di Depok. "FPI sudah mengirimkan surat kepada kami untuk menggelar aksi, jadi kami kawal mereka sampai dengan selesai. Sejauh ini aksi yang dilakukan ormas ini berjalan lancar dan aman," tandasnya.
Dari pantauan INDOPOS, mereka pun memantau sejumlah toko yang disinyalir menjual minuman keras yang terletak di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis. Di tempat tersebut mereka meminta pemilik toko menutup tempat usahanya tersebut. Aksi yang dilakukan itu juga dikawal ketat personil polisi. Tidak terjadi keributan saat anggota FPI itu mendatangi toko jamu tersebut.(cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabar Gorky Sukses Panjati Monas dengan Satu Kaki
Redaktur : Tim Redaksi