Minta Masukan Ahli soal Vaksinasi Covid-19, Emil: Supaya Saya Bisa Menjelaskan ke Warga

Rabu, 21 Oktober 2020 – 16:32 WIB
Ridwan Kamil saat melakukan telekonferensi video dengan Penasihat Senior WHO dari Gedung Pakuan, Kota Bandung. Foto: Antara/HO Humas Pemprov Jabar

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masukan dari para ahli mengenai pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan telekonferensi video dengan Penasihat Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Diah Satyani Saminarsih dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Akmal Taher guna mendapat masukan mengenai pelaksanaan vaksinasi dan pengendalian penularan COVID-19.

BACA JUGA: Calon Penerima Vaksin Covid-19 Mulai Didata

"Kalau boleh, saya ingin mendapatkan ilmu dengan akurat dan cepat dari WHO tentang penyuntikan vaksin di wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi)," kata Emil -panggilan Ridwan Kamil- sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah provinsi, Rabu (21/10).

"Jadi ketika saya memberikan informasi kepada masyarakat, saya bisa menjelaskan," ia menambahkan.

BACA JUGA: Polisi Tahan 20 Tersangka Pembakar Halte TransJakarta, Oh Ternyata

Pemerintah pusat berencana melakukan vaksinasi pada 9,1 juta warga pada November hingga Desember 2020 dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan alokasi vaksin untuk tiga juta warganya di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), yang tingkat penularan virus coronanya tergolong tinggi.

Pemprov Jawa Barat pekan ini berencana menggelar simulasi vaksinasi COVID-19 di Kota Depok untuk mengecek kesiapan petugas melaksanakan vaksinasi.

BACA JUGA: BMKG Minta Warga di Daerah Ini Waspada

Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemerintah provinsi fokus mengatasi penularan COVID-19 di daerah-daerah dengan banyak kasus penularan virus corona.

"Energi dan anggaran Jabar dalam jangka pendek (untuk penanggulangan COVID-19) akan fokus di Bodebek," katanya.

Prof Akmal menyarankan pemerintah memanfaatkan puskesmas untuk meningkatkan upaya pemeriksaan dan pelacakan kasus COVID-19 sebagaimana yang dilakukan oleh Pemerintah Thailand.

Menurut dia, Thailand sukses mendeteksi sejak dini dan mencegah penularan COVID-19 dengan memberdayakan puskesmas.

"Jadi kami usulkan tracing (pelacakan) dan testing dilakukan di puskesmas, karena kita belum memanfaatkannya. Apalagi jika kita ingin mempertahankan pelayanan dasar kesehatan," katanya.

Penasihat Senior WHO juga mengemukakan peran penting puskesmas dalam upaya pengendalian penularan virus corona dan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat pada umumnya.

"Investasi di puskesmas, layanan kesehatan dasar, akan menopang kesehatan suatu negara," kata Diah. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler