JAKARTA - Konsep pengamanan kegiatan masyarakat jelang Ramadan dan Idul Fitri mulai dibahas mabes Polri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, operasi ketupat bakal berlangsung sejak H-9 hingga H+6 lebaran. Polisi pun bakal menerjunkan dua pertiga kekuatan untuk mengamankan kegiatan masyarakat selama dua even tersebut berlangsung.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, pihaknya baru saja menggelar rapat koordinasi pengamanan Ramadan dan Lebaran 2013 bersama instansi terkait. Di antaranya, Kementerian PU, Perhubungan, Jasa Raharja, Pertamina, TNI, Kementerian Kesehatan, dan beberapa instansi lain. Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, Yakni Kamis (27/6) dan Jumat (28/6) lalu di Mabes Polri.
Dari sejumlah hal yang dibahas, kasus kecelakaan di jalur mudik masih menjadi primadona. Tahun lalu, tercatat 908 orang terpaksa mudik ke akhirat setelah terlibat kecelakaan selama operasi ketupat berlangsung. Jumlah itu belum termasuk 1.505 orang yang menderita luka berat dan 5.139 orang luka ringan.
Boy mengatakan, tahun ini jalur pantura tetap mendapat prioritas dalam pengamanan jalur mudik. "Namun, bukan berarti jalur lainnya dikesampingkan. Jalur di Sumatera maupun selatan jawa juga mendapat pengamanan ekstra," terangnya. Belum lagi pengamanan jalur laut maupun penyeberangan yang juga bakal diawasi.
Sedikitnya 90 ribu personel Polri bakal terlibat dalam pengamanan selama operasi ketupat berlangsung. Sedangkan, selama Ramadan pengamanan akan berlangsung normal meski jumlah petugas pengamanan bertambah.
Khusus selama Ramadan, Mabes Polri meminta tidak ada sweeping terhadap lokasi hiburan malam maupun peredaran minuman keras. Boy meminta masyarakat member kesempatan polisi untuk bertindak sesuai aturan yang ada. "Kalau sebatas member informasi ke petugas ituwajar. Tapi, kalau bertindak sendiri itu dilarang," lanjutnya.
Alumnus Akpol 1988 itu menambahkan, pihaknya telah memiliki agenda untuk memberantas peredaran minuman keras, baik untuk Ramadan maupun di luar bulan tersebut. Sejumlah daerah juga telah memiliki regulasi tersendiri yang mengatur peredaran miras maupun penutupan tempat hiburan malam selama Ramadan.
"Kami berharap tidak ada ormas yang sweeping. Biarlah petugas resmi negara melakukan itu," ucap mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu. Pihaknya akan melakukan penertiban bersama petugas yang ditunjuk oleh pemda. (byu)
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, pihaknya baru saja menggelar rapat koordinasi pengamanan Ramadan dan Lebaran 2013 bersama instansi terkait. Di antaranya, Kementerian PU, Perhubungan, Jasa Raharja, Pertamina, TNI, Kementerian Kesehatan, dan beberapa instansi lain. Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, Yakni Kamis (27/6) dan Jumat (28/6) lalu di Mabes Polri.
Dari sejumlah hal yang dibahas, kasus kecelakaan di jalur mudik masih menjadi primadona. Tahun lalu, tercatat 908 orang terpaksa mudik ke akhirat setelah terlibat kecelakaan selama operasi ketupat berlangsung. Jumlah itu belum termasuk 1.505 orang yang menderita luka berat dan 5.139 orang luka ringan.
Boy mengatakan, tahun ini jalur pantura tetap mendapat prioritas dalam pengamanan jalur mudik. "Namun, bukan berarti jalur lainnya dikesampingkan. Jalur di Sumatera maupun selatan jawa juga mendapat pengamanan ekstra," terangnya. Belum lagi pengamanan jalur laut maupun penyeberangan yang juga bakal diawasi.
Sedikitnya 90 ribu personel Polri bakal terlibat dalam pengamanan selama operasi ketupat berlangsung. Sedangkan, selama Ramadan pengamanan akan berlangsung normal meski jumlah petugas pengamanan bertambah.
Khusus selama Ramadan, Mabes Polri meminta tidak ada sweeping terhadap lokasi hiburan malam maupun peredaran minuman keras. Boy meminta masyarakat member kesempatan polisi untuk bertindak sesuai aturan yang ada. "Kalau sebatas member informasi ke petugas ituwajar. Tapi, kalau bertindak sendiri itu dilarang," lanjutnya.
Alumnus Akpol 1988 itu menambahkan, pihaknya telah memiliki agenda untuk memberantas peredaran minuman keras, baik untuk Ramadan maupun di luar bulan tersebut. Sejumlah daerah juga telah memiliki regulasi tersendiri yang mengatur peredaran miras maupun penutupan tempat hiburan malam selama Ramadan.
"Kami berharap tidak ada ormas yang sweeping. Biarlah petugas resmi negara melakukan itu," ucap mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu. Pihaknya akan melakukan penertiban bersama petugas yang ditunjuk oleh pemda. (byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 250 Dinamit yang Hilang Masih Misteri
Redaktur : Tim Redaksi