Minta UMP Rp 2,2 Juta, Buruh Blokir Pintu Masuk Bandara Polonia

Kamis, 06 Desember 2012 – 07:25 WIB
MEDAN- Ribuan massa dari pekerja Buruh Melawan (PBM) menggelar unjukrasa di pintu masuk Bandara Internasional Polonia, Jl T Imam Bonjol Medan, Rabu (5/12). Dalam aksi itu, massa menentang penetapan revisi upah minimum provinsi (UMP) 2013 yang hanya naik Rp 70 ribu menjadi Rp 1.250.000.

Akibat aksi ini, perlintasan utama menuju Bandara Polonia, Medan terpaksa ditutup. Polisi memasang barikade kawat duri di tengah jalan dan menyiagakan mobil water canon di sana.

Ratusan Polisi dan TNI pun disiagakan di lokasi. Meskipun jalan itu ditutup, penumpang masih bisa ke bandara melalui Jalan Mustang maupun dari kawasan Avros Jl Adi Sucipto. Namun, sebagian calon penumpang sempat terjebak dan terpaksa berjalan kaki melewati halaman RS TNI Angkatan Udara untuk menuju bandara.

Selain di Medan, aksi massa juga terjadi di pintu tol Tanjung Morawa dan kawasan Mabar. Massa berencana melumpuhkan Jalan Tol Belmera. Tuntutan mereka sama, menolak revisi UMP Sumut 2013 Rp 1.250.000. "Tuntutan kami satu, yaitu agar Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho menandatangani UMP 2012 Rp 2,2 juta, seperti di daerah lain," kata Bambang Hermanto, kordinator aksi.

Bambang mengatakan, UMP Rp 1.250.000 akan lebih memiskinkan buruh. "Sekarang saja banyak buruh yang sudah menggadaikan kartu jamsosteknya, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi demi UMP yang layak kami rela mengorbankan nyawa," tegasnya.

Aksi ini merupakan protes dari kebijakan Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho yang merevisi besaran UMP 2013 dari Rp 1.305.000 menjadi Rp 1.250.000. UMP yang ditetapkan ini jauh dari tuntutan buruh yang berunjuk rasa beberapa waktu lalu. Saat itu, mereka meminta UMP Sumut minimal Rp 2.000.000. Buruh sempat berharap Pemprov Sumut merevisi UMP mengikuti langkah DKI Jakarta yang menaikkan besarannya menjadi Rp 2,2 juta.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menyatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, situasi masih aman terkendali. Menurutnya, hingga ia tiba memantau aksi buruh di pintu masuk Bandar Polonia, tidak ada aksi demo yang anarkis. "Saya juga sudah keliling tadi, memantau situasi. Masih berlangsung tertib. Paling hanya menyebabkan kemacetan saja," ujar Wisjnu.

Disebutkan Wisjnu ada sekitar 4.600 personel polisi yang disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait aksi demo para buruh yang menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada hari ini. Wisjnu berharap, para buruh dapat menggelar aksi demonstrasinya secara tertib.

"Berdasarkan ketentuan, aksi demo ini diperbolehkan hingga jam enam sore, jadi setelah jam enam sore kita minta pengertian kawan-kawan buruh, agar masyarakat pengguna bandara dan jalan juga tidak terganggu," tegas Wisjnu.

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa buruh akhirnya membubarkan diri dari pintu masuk bandara. Massa kemudian bergerak menuju kantor Gubsu di Jl Pangeran Diponegoro, untuk meneruskan aksinya. Usai massa bubar, Polisi yang disiagakan langsung berkemas. Security Barier (kawat duri) juga langsung disingkirkan dari lokasi. Sekitar pukul 14.30 WIB, akses masuk ke Bandara Polonia dari Jl T Imam Bonjol kembali dibuka. (mag-12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 434 Ribu Warga Kalbar Masih Miskin

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler