jpnn.com - SIMALUNGUN - Seorang pria berinisial OS (38) babak belur dihajar sejumlah pria di komplek Lokalisasi Bukit Maraja, Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun. Dia diduga dihajar orang suruhan salah satu pemilik barak di komplek lokalisasi tersebut karena tak mau membayar tagihan minuman yang dipesannya.
OSmenderita luka robek serius di bagian muka, kepala bagian belakang mendapat beberapa jahitan, badan dan punggung mengalami luka robek, Selasa (18/8) sekira pukul 03.00 WIB.
BACA JUGA: Polisi Heran Jam Tangan Chintya Hilang setelah Berada di Kamar Jenazah
Informasi yang dihimpun Metro Siantar (JPG), sebelumnya korban dengan mengendarai sepedamotor Honda Supra BM 4926 SA, mendatangi barak Tobana di komplek lokalisasi Bukit Maraja, Selasa (18/8) dini hari.
Selanjutnya korban memesan beberapa botol bir dan memesan beberapa bungkus makanan ringan. Dia duduk di sudut barak yang ditemani beberapa wanita penghibur. Namun, saat itu OS kehabisan uang dan tidak bisa membayar minuman dan makanan yang dipesan dengan jumlah tagihan Rp900 ribu.
BACA JUGA: NGERI! Rok Terbelit Gir Motor, Ibu Ratu Jatuh, Langsung Innalillahi
Dan, saat itulah, tepat pukul 03.00 WIB, korban dikeroyok oleh sekelompok orang sehingga menderita luka serius di sekujur tubuhnya.
OS yang ditemui METRO di Polsek Bangun mengaku dikeroyok oleh sekelompok orang di sekitar Lokalisasi Bukit Maraja. Dia mengaku dipaksa membayar tagihan minuman beralkohol dan makanan ringan yang tidak dipesannya. "Dipukuli aku pakai broti, Lae," ujar warga Raja Maligas, Kecamatan Huta Bayu Raja ini.
BACA JUGA: Oknum Pegawai Garap Siswi SMP di Kantor Dinas, Begini Jadinya...
Dia mengatakan, hanya memesan bir satu pasang (dua botol, red), tapi dia disodori bon yang bertuliskan bir beberapa botol dan beberapa kaleng minuman penambah stamina dan beberapa bungkus makanan ringan hingga mencapai Rp900 ribu lebih.
"Nggak bisalah kubayar, maka aku dipukuli pakai broti oleh orang yang tak kukenal," ujarnya sembari merintih kesakitan.
Sementara, Benny Leo Nardo Silitonga, salah seorang pekerja barak Tobana saat ditemui METRO di Polsek Bangun mengatakan bahwa malam itu OS memesan bir berbotol-botol serta minuman penambah stamina berkaleng-kaleng, makanan ringan dan ditemani beberapa wanita penghibur di dalam barak Tobana.
Kata Benny, malam itu OS tidak bisa membayar minuman dan makanan yang dipesannya dan korban meminta diantarkan ke tempat temannya untuk meminjam uang agar bisa membayar pesanannya.
"Tetapi dalam perjalanan korban melompat dari atas kretaku. Aku yang mengantarnya, Bang. Malam itu mati lampu, jadi saya tinggalkan saja dia di tempat dia melompat dan saya langsung ke barak Tobana. Kalau masalah dia dikeroyok, aku nggak tahu, Bang. Aku saja heran. Malam itu saat dibonceng, bagusnya dia. Ini kulihat ini sudah babak belur," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Bangun Ipda Wanda Sembiring membenarkan adanya warga yang dikeroyok orang tak dikenal. Kanit mengatakan bahwa korban tidak mau buat laporan resmi atas penganiayaan yang dialaminya dan korban saat ini sudah pulang ke rumahnya.
"Iya, benar. Katanya dia dikeroyok di sekitar komplek Lokalisasi Bukit Maraja. Nggak mau dia buat laporan resmi," terang Kanit. (ag/ara)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Beli Dua Blackberry, Penjual Langsung Dibekuk
Redaktur : Tim Redaksi