Minum Kopi Bisa Mengurangi Risiko Diabetes

Jumat, 07 Agustus 2015 – 07:50 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - MANFAAT minum kopi bagi kesehatan sering bertentangan dengan mitos yang mengatakan kopi memiliki efek samping yang merugikan Anda.

Dalam temuan-temuan sebelumnya, selain kafeinnya yang disebut bisa meningkatkan konsentrasi, kopi juga mengandung antioksidan dan nutrisi penting bagi tubuh seperti riboflavin atau vitamin B2, asam pantothenic atau vitamin B5, magnesium dan niacin (B3) serta mangan dan potasium.

BACA JUGA: 3 Menu Ampuh Atasi Kulit Terbakar

Kini, penelitian baru menemukan bahwa minum kopi bisa menurunkan peradangan dan mengurangi risiko pengembangan diabetes.

Penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition, menemukan bahwa orang yang minum kopi sekitar 50 persen lebih sedikit mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi. 

BACA JUGA: Anda Penderita Asma? Coba Sembuhkan Dengan Aerobik

"Para ilmuwan percaya bahwa alasan pengurangan risiko untuk diabetes tipe 2 bisa jadi karena kopi memiliki efek mengurangi jumlah peradangan dalam tubuh," kata urologi, Dr. Davis B. Samadi, seperti dikutip dari Fox News, awak pekan ini.

Dalam sebuah penelitian juga menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan diabetes mengonfirmasi penyebab dan efek hipotesis mengenai konsumsi kopi dan diabetes. Penelitian ini juga mengamati objek yang diteliti mengenai kebiasaan minum kopi mereka dengan hasil akhir yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi mencegah diabetes.

BACA JUGA: Inilah Tanda-Tandanya Wanita Mulai Jatuh Cinta

Penelitian ini awalnya dilakukan pada tahun 2001 dan 2002. Para peneliti merekrut sampel acak lebih dari 1.300 pria dan wanita usia 18 tahun dan lebih tua dari Athena. Mereka diberi kuesioner mengenai diet mereka, termasuk pertanyaan tentang seberapa sering mereka minum kopi.

Di antara peserta, ada 816 peminum kasual, 385 peminum kebiasaan dan 239 non-peminum kopi. Peminum kasual didefinisikan sebagai minum kurang dari 1,5 cangkir kopi sehari, sementara peminum kebiasaan didefinisikan sebagai minum lebih dari 1,5 cangkir sehari.

Tingkat penanda protein inflamasi juga dianalisis dengan mengambil tes darah dari peserta penelitian. Tes darah mengukur kadar antioksidan di dalam tubuh yang bisa menentukan kemampuan tubuh untuk menetralisir radikal bebas yang merusak sel.

Para peneliti kemudian menindaklanjuti penelitian sepuluh tahun kemudian. Setelah sepuluh tahun, ada 191 orang di antara 1.300 orang (13 persen pria dan 12 persen wanita) yang telah mengembangkan diabetes. Mereka yang melaporkan minum kopi lebih banyak lebih sedikit untuk mengembangkan diabetes.

Di antara peminum kopi yang dianggap peminum kopi kebiasaan, 54 persen dari mereka lebih sedikit kemungkinan untuk terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi. 

Para peneliti mencatat bahwa tingkat amyloid serum bisa menjelaskan hubungan antara kopi dan diabetes. Amyloid serum merupakan penanda inflamasi yang ditemukan dalam darah dan apa yang mereka temukan adalah bahwa minum kopi lebih dikaitkan dengan tingkat yang lebih rendah dari serum amyloid. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Bapak dan Ibu, Anak Batuk-Pilek Tak Selalu Flu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler