jpnn.com - jpnn.com - Luki meregang nyawa dengan kondisi yang menyedihkan.
Pria 33 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah memakan obat kuat di Hotel 95, Jalan Imam Bonjol, Pontianak Selatan, Minggu (26/2).
BACA JUGA: Politikus Demokrat Usul, Beli Viagra Harus Izin Istri
Selain mengonsumsi obat kuat, warga Kubu Raya itu juga melahap langsat.
Luki diduga ingin memuaskan sang kekasih Sri Wahyuni.
Namun, Luki justru meninggal setelah berhubungan badan dengan Sri.
Dia diduga mengalami serangan jantung setelah begituan dengan sang kekasih.
“Pada saat kejadian itu, dia habis makan buah langsat, mungkin makan obat kuat juga. Jadi mungkin ini masih prediksi ya. Ini termasuk overdosis. Jantungnya kurang kuat, minum obat kuat akhirnya sekitar pukul 05:00 dia kejang-kejang,” jelas Wakapolsek Pontianak Selatan AKP Maryanto.
Dia menambahkan, Luki mengajak Sri menginap dan berhubungan badan di kamar nomor 104.
“Jadi mereka pasangan lain jenis, bukan suami istri. Namun demikian, katanya pacarnya,” jelas Maryanto.
Menurut Maryanto, keduanya sempat keluar hotel untuk makan malam ketika tengah malam.
Setelah makan, Luki membeli rokok dan satu kilogram langsat.
Tiba di hotel, pasangan kekasih ini lantas kembali melakukan hubungan intim sebelum kemudian tertidur.
Sekitar pukul 04:00, Luki bangun kemudian menghabiskan sisa langsat yang dibelinya.
Tidak lama berselang, Luki mengalami kejang-kejang.
“Menurut saksi mata, korban terlihat melotot, sementara kedua tangan mengepal seperti orang yang sedang menahan sakit,” katanya.
Melihat Luki kejang-kejang, Sri berusaha memberinya minum. Tidak lama berselang, korban tak lagi bergerak.
“Si perempuannya lapor ke security, sudah nggak bisa ditolong, akhirnya meninggal dunia,” papar Maryanto.
Jajaran Polsek Pontianak Selatan yang mendapat laporan dari pihak hotel langsung meluncur ke tempat kejadian.
Polisi melakukan olah TKP dan menyita barang bukti berupa sisa kulit buah langsat, rokok serta tas korban yang berisikan pakaian dalam dan obat yang diduga sempat diminum Luki.
“Sementara jenazah kami bawa ke Rumah Sakit Anton Sudjarwo untuk divisum. Sudah kami hubungi keluarganya, tapi belum tersambung. Penanganan selanjutnya, kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Sosial, karena pihak keluarga tidak bisa dihubungi,” ungkap Maryanto.
Menurutnya, hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan.
“Untuk teman wanitanya kami bawa ke Mako Pontianak Selatan untuk dibuatkan LP-nya. Nanti kami periksa dan mintai keterangan, biar clear semuanya,” tegas Maryanto. (isa/oxa)
Redaktur : Tim Redaksi