Minyak Goreng Bikin Tingkat Kepuasan kepada Presiden Anjlok ke Titik Paling Rendah

Selasa, 17 Mei 2022 – 06:06 WIB
Juru Bicara PKS Dr Kurniasih Mufidayati mengatakan gejolak harga kebuuhan pokok, seperti minyak goreng tidak boleh diremehkan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara PKS Dr Kurniasih Mufidayati mengatakan harga pokok merupakan kebutuhan utama keluarga Indonesia dan hal yang tidak boleh diremehkan.

Menurutnya, entitas terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi indikator kelompok masyarakat apakah sedang baik-baik saja atau tidak.

BACA JUGA: Ada Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter Bun, Catat Lokasi Penjualnya

Kurniasih menjelaskan sektor keluarga mendapatkan tekanan dengan harga-harga kebutuhan pokok yang mulai merangkak sejak akhir 2021 hingga Idulfitri.

Dia mengatakan salah satu persoalan pokok, yakni minyak goreng dan masyarakat pasti akan bergejolak, karena rentang waktu yang sangat lama.

BACA JUGA: Promo Superindo, Harga Minyak Goreng Miring Banget, Cuma Rp 30 ribuan!

"Maka kami ingatkan jangan pernah bermain-main dan tidak serius yang terkait dengan kebutuhan keluarga apalagi kebutuhan pokok," ujar Kurniasih.

Anggota Komisi IX DPR RI itu menegaskan keluarga terutama kaum ibu jangan dipandang sebelah mata hanya sebagai objek kebijakan yang dianggap tidak berdaya.

Kurniasih mengungkapkan jika kaum ibu bergerak karena mendapatkan tekanan kesulitan yang bertubi-tubi, artinya ada persoalan kebijakan yang tidak baik-baik saja.

"Rendahnya kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo hingga titik paling rendah dalam enam tahun terakhir adalah cerminan ketidakpuasan kaum ibu dan keluarga karena kecewa yg dengan penanganan melonjaknya harga-harga bahan pokok terutama minyak goreng," terangnya.

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga itu berpesan agar persoalan kebutuhan pokok menjadi fokus penanganan dibandingkan hasrat politik tiga periode.

Dia menilai menjadi ironi jika ternyata publik tidak puas atas penanganan melonjaknya harga bahan pokok, tetapi memaksa mengetengahkan wacana perpanjangan masa jabatan hingga tiga periode.

Kurniasih mengingatkan agar dua tahun masa jabatan digunakan semaksimal mungkin untuk memastikan rakyat tidak kelaparan, tidak bertaruh nyawa saat terpaksa antre minyak goreng.

"Kebutuhan pokok adalah kebutuhan utama dibanding menggalang kekuatan politik demi klaim perpanjangan masa jabatan," sebut Kurniasih.

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo turun menjadi 58,1 persen yang merupakan angka kepuasan terendah selama enam tahun terakhir.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, turunnya tingkat kepuasan publik terendah dalam enam tahun terakhir faktor terbesarnya adalah mahalnya harga-harga kebutuhan pokok terutama minyak goreng. (mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler