Miris, Bayi Kembar Siam Jadi Korban Perang Yaman

Senin, 11 Februari 2019 – 23:59 WIB
Bayi kembar siam tewas akibat buruknya fasilitas kesehatan di Yaman sejak pecah perang saudara. Foto: Reuters

jpnn.com, SANAA - Abd Al Khaleq dan Abd Al Rahim hanya dua pekan menjadi warga dunia. Bocah kembar siam asal Yaman itu meninggal pada Sabtu (8/2). Lambannya respons pemerintah dan terbatasnya fasilitas di negara tersebut membuat dua bayi laki-laki yang hanya punya sepasang kaki itu tidak bertahan lama.

''Kematian (bayi kembar siam) itu merefleksikan situasi kesehatan dan kemanusiaan yang harus dihadapi anak-anak Yaman akibat perang." Demikian bunyi pernyataan tertulis Kementerian Kesehatan Pemberontak Houthi lewat media resmi mereka, Saba News.

BACA JUGA: Perundingan Gagal, Saudi Bombardir Yaman Semalaman

Reuters mengungkapkan bahwa Khaleq dan Rahim dilarikan ke Al Thawra Hospital di Kota Sanaa sesaat setelah lahir. Mereka lantas menghuni inkubator di NICU rumah sakit tersebut. Badan bayi kembar siam yang memiliki dua kepala, dua jantung, dan dua paru-paru tersebut dempet. Mereka juga hanya memiliki sepasang kaki, satu alat kelamin, sepasang lengan, dan sepasang ginjal.

Kepala Pediatri Al-Thawra Hospital Faisal al-Babili mengakui bahwa departemen yang dipimpin tidak punya fasilitas memadai untuk merawat bayi kembar siam. Pada Rabu (6/2) dia telah merujuk Khaleq dan Rahim ke luar negeri.

BACA JUGA: Teganya, Militan Yaman Jarah Bantuan untuk Korban Kelaparan

Tujuannya tentu mendapatkan perawatan medis yang lebih layak. Sebab, kondisi kesehatan bayi kembar siam itu terus menurun sejak dirawat di Al Thawra Hospital.

King Salman Center for Relief and Humanitarian Works, mengatakan siap membantu. Mereka berjanji membawa bayi kembar siam itu berobat. Sayangnya, Khaleq dan Rahim lebih dulu menemui ajal. (sha/c15/hep)

BACA JUGA: Abaikan Perundingan Damai, Saudi Terus Bombardir Yaman

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perundingan Damai Yaman - Houti Digelar di Swedia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler