jpnn.com, TUBAN - Warga di Tuban, Jatim mengalami krisis air bersih sejak musim kemarau beberapa hari terakhir ini.
Seperti yang dialami warga di Dusun Punten, Desa Binangun, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.
BACA JUGA: Agustus Puncak Kemarau, Ini Daftar Daerah Terlama Tanpa Hujan
Demi mendapatkan air bersih, warga terpaksa keluar desa hingga menempuh jarak sejauh lebih dari satu kilometer menuju sungai yang mulai mengering.
Warga mengaku terpaksa keluar desa, karena sumur dan sumber air di desanya sudah 2 bulan ini mengering. Kini, warga hanya dapat memanfaatkan sisa air di sebuah kubangan sungai yang kondisinya mulai mengering.
BACA JUGA: BMKG Sebut Puncak Musim Kemarau Terjadi Agustus
Demi mendapatkan air ini, warga dengan berbekal timba dan jerigen air harus rela berjalan kaki bolak-balik tiap harinya.
Sesampainya di sana, mereka juga harus antre lantaran tiap harinya warga setempat berdondong-bondong ke sumber mata pinggir desa ini.
BACA JUGA: Waduk Sumber Air Mengering, Puluhan Kebun Jagung
Warga setempat, Sukarti mengatakan meski tahu kondisi air di dalam belik tersebut kotor dan bau mereka tetap mengambilnya.
"Karena hanya hanya belik itu yang tersisa, meski terkadang warga harus mengendapkannya selama semalam untuk memasak," jelas Sukarti.
Air ini dipergunakan warga untuk mencukupi segala kebutuhan rumah tangga seperti minum, memasak, mandi, hingga mencuci.
Sementara itu, hingga kini pemerintah setempat belum memberikan bantuan air bersih. Padahal menurut warga, mereka sudah kesulitan air bersih sejak dua bulan terakhir karena sumur sungai serta sumber mata air yang diandalkan sudah mengering.
Bahkan, krisis air bersih ini membuat warga rela tak mandi beberapa hari lantaran tidak ada persediaan.
Saat ini warga harus ekstra berhemat air, karena kubangan air yang di ada di sungai kondisinya semakin kritis dan diprediksi akan mengering dalam beberapa hari ke depan. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Petani Cabai Gigit Jari Krisis Air
Redaktur & Reporter : Natalia