jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi dangdut Dewi Perrsik mengaku miris melihat aksi demo yang dilakukan sejumlah ormas akhir-akhir ini.
Menurut Dewi Perrsik, demo yang dilakukan sangat meresahkan karena berpotensi menambah penularan virus Covid-19.
BACA JUGA: Pevita Pearce Positif Covid-19, Mohon Doanya...
"Miris lihat berita demo dimana-mana, meresahkan banget! Susah banget untuk ngikutin protokol kesehatan. Kasian aparat kepolisian, mereka punya keluarga, punya anak, istri yang menunggu di rumah. Kasihan tenaga kesehatan tambah banyak yang kena covid," ungkap Dewi Perrsik melalui akun miliknya yang telah terverifikasi di Instagram, Sabtu (19/12).
Pelantun Mimpi Manis itu menegaskan bahwa virus Covid-19 itu nyata.
BACA JUGA: Nirina Zubir dan Suami Positif Covid-19
Dewi Perssik menilai, dengan adanya demo membuat penyebaran Covid-19 semakin luas dan mengancam nyawa orang lain.
"Sahabat-sahabatku, covid itu ada, nyata, tanpa kalian sadari covid makin meningkat loh, mau org alim enggak alimpun, mau kaya mau miskin kena semua, yang parahnya banyak orang positif covid-19 tapi tanpa gejala. Ini bisa menularkan virus ke orang lain yang efeknya mematikan terhadap orang lain. Secara tidak langsung kita menjadi pembunuh," jelas mantan istri Saipul Jamil itu.
BACA JUGA: Ini Alasan Bang Hotman Paris Enggan Jadi Pengacara Habib Rizieq
Dewi Perssik kembali mengingatkan dampak virus Covid-19 kepada followers.
Selain berimbas pada ekonomi, menurutnya virus ini telah banyak menelan korban jiwa.
"Dampak efek covid-19 ini banyak saudara kita yang di PHK, meninggal tidak dimakamkan secara biasa, tolonglah kesadarannya, jangan HANYA karena KEPENTINGAN SEGELINTIR KELOMPOK semua persaudaraan kita menjadi pecah bubar enggak ada aturannya. Dunia lagi prihatin, kita semua lagi prihatin, please jangan egois dan jadi pembunuh," tambah Dewi Perssik.
Seperti diketahui, FPI bersama pendukung Habib Rizieq Shihab menggelar aksi demo 1812 pada Jumat (18/12).
Demo yang dilakukan di depan Istana itu menjadi perbincangan karena adanya larangan kerumunan untuk pencegahan penularan Covid-19. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra