jpnn.com - JOMBANG—Tua dan merana. Itulah yang dialami Kakek Chamim (65) di Kabupaten Jomban, Jawa Timur. Dia tinggal di sebuah gubuk reot kandang ayam yang nyaris ambruk di Desa Kebondalem, Kecamatan Bareng.
Tak ada siapa pun yang menemaninya, kecuali ayam dan unggas peliharaannya. Pasalnya, hingga berusia 65 tahun ini, sang kakek belum pernah menikah alias menjadi perjaka tua yang kini sakit-sakitan.
Meski hidup dengan penuh keprihatinan dan keterbatasan, sang kakek tak pernah lupa menjalankan ibadah salat lima waktu. Kondisi seperti itu membuat Chamim lupa sejak kapan hidup di kandang ayam. Meski pasrah dengan kondisi hidupnya, Chamim tetap berkeinginan untuk tinggal di tempat yang lebih layak.
Kakek Chamim sebenarnya adalah warga Mojokerto, yang datang ke Jombang untuk tinggal bersama adiknya. Namun, karena tidak ingin menyusahkan, Chamim memilih tinggal di kandang ayam milik sang adik yang pada akhirnya meninggal.
Keponakan dan tetangga yang melihat kondisi Chamim pun sebenarnya kasihan. Namun tidak bisa berbuat banyak karena tak pernah ada sentuhan tangan dari pemerintah. Dengan kondisinya yang sakit-sakitan, Kakek Chamim berusaha bertahan menjalani hidup. Bahkan untuk berjalan pun terseok-seok.
BACA JUGA: Daftar Sekarang, Berangkat Haji Baru Tahun 2038
Beruntung, masih saja ada orang yang peduli memberikan alat bantu untuk tumpuhan berjalan dan kran air untuk mengambil air wudhu. Ironisnya lagi, Chamim sudah terbiasa mandi di sungai meski airnya kotor dan tak layak. (pul/flo/jpnn)
BACA JUGA: Jadi Ikon Kota, tapi Ikan Rengkik Semakin Langka
BACA JUGA: Warga Berjalan 16 Kilometer demi Tukar Barang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habiskan Rp 12,5 Miliar, Mana Hasilnya?
Redaktur : Tim Redaksi