Misbakhun Beber Komitmen Presiden Jokowi terhadap Umat Islam

Senin, 11 Juni 2018 – 01:01 WIB
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar M Misbakhun dalam peringatan Nuzululquran di Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (9/6). Foto: dokumentasi pribadi for JPG

jpnn.com, PASURUAN - Anggota DPR dari Partai Golkar Mukhamad Misbakhun terus menyuarakan pembelaannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan dengan konstituen di Pasuruan, Jawa Timur pun jadi ajang bagi Misbakhun untuk menjelaskan komitmen Jokowi terhadap perjuangan umat Islam.

Saat didaulat menyampaikan kata sambutan pada peringatan Nuzululquran dan Haul Pendiri Pondok Pesantren Cangaan di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (9/6) malam, Misbakhun mengatakan, Jokowi merupakan figur yang Islami. Menurutnya, mantan wali kota Solo itu sangat dekat dengan para kiai dan pengasuh pondok pesantren.

BACA JUGA: Demi Presiden Baru, APKLI Deklarasikan Poros Kawula Alit

"Beliau adalah muslim moderat. Islamnya kuat dan sudah terbukti mendukung tetap tegaknya Islam rahmatal lil alamin di negeri ini," ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Jatim II itu di depan para pengasuh dan santri Ponpes Cangaan. 

Misbakhun lantas membeberkan berbagai program pemerintahan di era Jokowi yang sangat berpihak kepada umat Islam. Salah satunya program pemberdayaan ekonomi umat Islam. Termasuk pengembangan perekonomian di pesantren sekaligus menyemangati para santri untuk berwirausaha. 

BACA JUGA: Deklarasi Jokowi – TGB Berlangsung Meriah, Wouw!

Karena itu, kata Misbakhun, Golkar telah jauh-jauh hari memutuskan untuk mendukung Jokowi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 dan salah satu pertimbangannya karena didasari kedekatannya dengan umat Islam.

"Jadi kalau ada yang bilang Jokowi itu PKI, maka bisa dipastikan itu fitnah keji dan hoaks," tegasnya.

BACA JUGA: Kok Cak Imin Jadi Ambisius? Begini Ceritanya

Selain itu, Misbakhun juga berpesan kepada warga Nahdatul Ulama (NU) untuk terus menjaga keutuhan NKRI di tengah rongrongan gerakan radikalisme yang mengatasnamakan Islam. Menurutnya, nahdiyin punya kontribusi besar dalam mendirikan Republik Indonesia.

“Contohnya peristiwa 10 November 1945 yang merupakan perang dahsyat dalam mempertahankan kemerdekaan, hampir semuanya adalah pejuang dari kalangan nahdiyin," ujar Misbakhun yang langsung disambut takbir oleh para santri.

Menurutnya, Ramadan sebagai bulan saat Alquran diturunkan juga punya makna spesial dalam perjalanan Indonesia. Sebab, proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 juga dilakukan pada bulan Ramadan. 

"Semangat Nuzululquran yang diturunkan untuk rahmatal lil alamin harus kita maknai dengan menjaga konsensus negara Pancasila. Karena di dalamnya ada para ulama yang ikut berkontribusi besar dalam berdirinya republik ini," paparnya.

Misbakhun secara khusus juga memuji Pondok Pesantren Cangaan sebagai salah satu pesantren tertua di Jawa Timur yang ikut melahirkan tokoh besar.

"Di antara ulama yang dilahirkan dari ponpes ini adalah Syaikhona Kholil Bangkalan," tandasnya.(aim/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantang Jokowi, Amien Rais Pastikan Siap Kalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler