Ya, seri kelima Flexi NBL Indonesia akan diselenggarakan di DBL Arena, Surabaya, dua pekan mendatang. Musim lalu, CLS Knights tampil hebat di sana. Baik pada seri perdana musim reguler maupun championship series. Hanya sekali kalah pada musim reguler, dan sukses menembus final championship series.
Tampil di depan pendukung sendiri, CLS memang bisa merasakan energi ekstra. Dukungan fans basket Surabaya terhadap CLS bisa disebut paling besar dibandingkan fans basket kota-kota lain yang menjadi markas tim NBL. Dukungan itu mampu membuat Agustinus Indrajaya dkk tampil gila-gilaan sehingga bisa menyingkirkan Pelita Jaya, juara musim reguler, di ronde kedua championship series.
"Perjalanan kami di seri kelima tidak akan mudah. Jadwal kami sangat berat," kata Risdianto Roeslan, pelatih CLS Knights menyambut seri kelima.
Risdianto tidak asal mengeluh. Jadwal CLS pada seri kelima memang sangat berat. Bertanding enam kali, empat di antaranya adalah tim-tim kuat Satria Muda, Garuda, Aspac, dan Pelita Jaya. Empat tim itu semuanya memiliki peringkat di atas CLS!
"Tidak ada gunanya mengeluh. Selama anak-anak konsisten menerapkan game plan dan meninggalkan ego masing-masing, saya rasa kami bisa bersaing" tandas Risdi.
Memang, meski menduduki peringkat kelima di klasemen sementara, CLS sebenarnya memiliki potensi untuk setidaknya masuk top three. CLS adalah satu-satunya tim yang selalu menang dalam dua kali pertemuan dengan SM. Sebagaimana diketahui, SM adalah pemuncak klasemen sementara sekaligus juara bertahan. Bisa mengalahkan SM, seharusnya CLS bisa lebih baik daripada Garuda, Aspac, dan PJ.
Di seri kelima, SM akan menjadi lawan pertama CLS pada hari perdana (10/3). Menang tentu saja akan menjadi menambah konfidensi CLS untuk menjalani laga-laga selanjutnya.
"Kami memang dua kali mengalahkan SM, namun tetap saja melawan mereka adalah laga yang sangat berat. Selalu saja ada kengerian saat bertemu mereka," ujar Risdianto.
Apalagi, tim besutan Octaviarro Romely Tamtelahitu berpeluang tampil dengan skuad yang lebih komplet. Shooting guard Vamiga Michel yang absen sepanjang seri Bali karena cedera kemungkinan besar akan turun.
Setelah melawan SM, CLS dua kali menghadapi lawan ringan yakni peringkat buncit NSH GMC Riau dan Bimasakti Nikko Steel Malang pada 12 dan 13 Maret. Jeda sehari, CLS berikutnya menghadapi Garuda. Sejak diarsiteki mantan pelatih CLS Wan Amran, Garuda selalu menang atas CLS di musim ini.
Istirahat sehari, CLS akan menghadapi dua tim kuat dalam waktu beruntun, Dell Aspac Jakarta dan Pelita Jaya Esia Jakarta. Sejauh ini, CLS dan dua tim itu saling mengalahkan dalam dua kali pertemuan.
Shooting guard senior CLS Andrie Ekayana menyatakan timnya harus pandai-pandai menyimpan tenaga untuk menghadapi beratnya seri kelima. "Saya kira kami harus lebih cerdas lagi dalam bermain. Harus pandai-pandai hemat tenaga karena jadwalnya sangat keras," kata pemain yang akrab disapa Yayan itu. "Lima kemenangan di Bali, termasuk melawan SM, bagaimana pun menunjukkan kami mampu tampil hebat di Surabaya nanti," imbuhnya.
Sementara itu, setelah kalah dua kali di Bali, Aspac bertekad memperbaiki performa di Surabaya. Selain menghadapi CLS, lawan berat Aspac lainnya adalah Garuda.
Aspac akan tampil dengan kekuatan lebih solid di seri kelima nanti. Shooting guard Xaverius Prawiro bakal dalam kondisi terbaik setelah absen di seri ketiga dan keempat. Dia Bali, penampilannya belum maksimal saat sekali diturunkan pada pertandingan pemungkas melawan melawan Garuda.
"Di Surabaya kami harus fokus lagi. Anak-anak harus tenang saat menghadapi saat-saat kritis. Juga jangan banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu," tandas Pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iwan Setiawan Beri Sinyal Bertahan
Redaktur : Tim Redaksi