GENSENKIRCHEN - Schalke 04 sedang on fire. Mereka menang tiga kali beruntun dan belum terkalahkan pada lima laga terakhirnya di berbagai kompetisi. Bahkan akhir pekan lalu, The Royal Blues menggasak Borussia Dortmund 2-1, rival Ruhr mereka yang telah lebih dulu lolos ke perempat-final Liga Champions.
Namun apakah modal itu dirasa cukup untuk menyingkirkan wakil Turki, Galatasaray, yang datang ke Veltins Arena, Gensenkirchen Selasa (12/3) malam atau Rabu (13/3) dinihari WIB pada laga krusial, second leg babak 16 Besar Liga Champions?
Misi ini terbilang susah-susah gampang. Pasalnya, Die Konigsblauen -julukan lain Schalke- pada pertemuan pertama menahan imbang Galatasaray 1-1 di Turk Telekom Arena, 21 Februari silam. Tim besutan der Trainer Jens Keller itu masih belum terkalahkan di kompetisi antar klub tertinggi di Eropa.
Pada bentrok tersebut, Schalke bermain apik ketimbang tuan rumah yang sepertinya tampil di bawah tekanan penonton tuan rumah. Selain itu, skuad besutan pelatih Fatih Terim itu terlihat masih belum padu dengan beberapa pemain baru yang didatangkan pada bursa transfer Januari, seperti Wesley Sneijder dan Didier Drogba.
The Lion -julukan Galatasaray- malah terlihat inkonsisten pasca ditahan imbang Schalke. Pada tiga pertandingan setelah itu, mereka hanya menang sekali. Bahkan pada lanjutan Superliga akhir pekan lalu, Burak Yilmaz dkk dipermalukan tim tamu Genclerbirligi 0-1 di kandang sendiri.
Patut ditunggu, apakah Fatih Terim sengaja membuat Galatarasay mengalah di laga tersebut untuk menghemat tenaga sebelum melawan Schalke atau memang kesatuan timnya masih belum padu. Aksi brilian Sneijder sebagai penyerang lubang di belakang tombak kembar Burak Yilmaz-Drogba juga sedang dinanti-nanti.
Kali ini, Schalke diprediksi kehilangan tukang gedor utamanya, Klaas-Jan Huntelaar yang mendapat cedera lutut usai mengalahkan Dortmund. Selain itu, mereka harus bermain tanpa pencetak gol di pertemuan pertama, Jermaine Jones yang kena akumulasi kartu. Kabar baiknya, Ibrahim Affelay sudah sembuh dari cedera paha. (sbn)
Namun apakah modal itu dirasa cukup untuk menyingkirkan wakil Turki, Galatasaray, yang datang ke Veltins Arena, Gensenkirchen Selasa (12/3) malam atau Rabu (13/3) dinihari WIB pada laga krusial, second leg babak 16 Besar Liga Champions?
Misi ini terbilang susah-susah gampang. Pasalnya, Die Konigsblauen -julukan lain Schalke- pada pertemuan pertama menahan imbang Galatasaray 1-1 di Turk Telekom Arena, 21 Februari silam. Tim besutan der Trainer Jens Keller itu masih belum terkalahkan di kompetisi antar klub tertinggi di Eropa.
Pada bentrok tersebut, Schalke bermain apik ketimbang tuan rumah yang sepertinya tampil di bawah tekanan penonton tuan rumah. Selain itu, skuad besutan pelatih Fatih Terim itu terlihat masih belum padu dengan beberapa pemain baru yang didatangkan pada bursa transfer Januari, seperti Wesley Sneijder dan Didier Drogba.
The Lion -julukan Galatasaray- malah terlihat inkonsisten pasca ditahan imbang Schalke. Pada tiga pertandingan setelah itu, mereka hanya menang sekali. Bahkan pada lanjutan Superliga akhir pekan lalu, Burak Yilmaz dkk dipermalukan tim tamu Genclerbirligi 0-1 di kandang sendiri.
Patut ditunggu, apakah Fatih Terim sengaja membuat Galatarasay mengalah di laga tersebut untuk menghemat tenaga sebelum melawan Schalke atau memang kesatuan timnya masih belum padu. Aksi brilian Sneijder sebagai penyerang lubang di belakang tombak kembar Burak Yilmaz-Drogba juga sedang dinanti-nanti.
Kali ini, Schalke diprediksi kehilangan tukang gedor utamanya, Klaas-Jan Huntelaar yang mendapat cedera lutut usai mengalahkan Dortmund. Selain itu, mereka harus bermain tanpa pencetak gol di pertemuan pertama, Jermaine Jones yang kena akumulasi kartu. Kabar baiknya, Ibrahim Affelay sudah sembuh dari cedera paha. (sbn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok Sarat Gengsi
Redaktur : Tim Redaksi