Miss Internasional 2016: Si Cantik Peduli Kesehatan Mental

Rabu, 04 Oktober 2017 – 09:23 WIB
Miss International 2016 Kylie Verzosa. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Miss International 2016 Kylie Verzosa berada di Jakarta selama sepekan ke depan. Perempuan 25 tahun asal Filipina itu bakal mempelajari budaya Indonesia, meet and greet, berkunjung ke panti asuhan, dan melakukan sederet kegiatan lain.

Dalam wawancara di The Westin, Jakarta, Senin lalu (2/10), alumnus Jurusan Manajemen Ateneo de Manila University itu berbagi cerita mengenai beauty without borders, keindahan budaya, hingga kesehatan mental.

BACA JUGA: Sarwendah Stop Jualan Kue Kekinian, Ternyata Ini Alasannya

Makna beauty without borders menurut Kylie?

Cantik itu tidak terbatas pada tampilan fisik saja. Lebih dari itu, cantik secara mental dan emosional, yakni mampu menerima keragaman dan menghargai perbedaan. Melalui pendidikan, mempelajari budaya, serta traveling akan memperluas cara pandang kita sebagai masyarakat dunia.

BACA JUGA: Tulis Soal Ini, Nikita Mirzani Dukung Nafa Ceraikan Zack?

Apa yang kamu tahu dan ingin eksplorasi dari Indonesia?

Banyak. Saya penasaran ingin pakai batik, kebaya, juga bermain gamelan. Saya dengar hari ini (Senin, Red) Hari Batik Nasional? Saya sangat excited belajar kebudayaan Indonesia. Oh ya, saya juga mau coba makanannya, gado-gado.

BACA JUGA: Mau Undang Amel Alvi? Ini Tarifnya Sekali Manggung

Rahasia fit di tengah skedul padat?

Begitu ada waktu luang, saya nge-gym, cardio, lari, boxing, bersepeda, yoga, atau pilates. Jaga makanan, perbanyak sayur dan buah. Lingkungan yang sehat juga amat berperan. Sehat secara mental dan emosional sering diabaikan, padahal sangat penting.

Apa yang mendorongmu untuk aktif menyuarakan kesehatan mental dan pencegahan depresi?

Depresi sering kali tidak terlihat dari luar. Tapi, mereka menderita di dalamnya. Juga, kebanyakan penderita depresi tidak berani bercerita. Saya ingin berkontribusi meningkatkan kesadaran akan depresi dan cara mengatasinya karena saya sendiri pernah berada pada posisi itu.

Benarkah? Bagaimana kamu bisa melewatinya?

Sekitar tiga atau empat tahun lalu. Tidak tahu apa penyebabnya. Karir model baik-baik saja, saya punya pacar, nggak ada masalah. Tiba-tiba saya merasa kosong, sedih berkepanjangan. Awalnya malu dan takut untuk bercerita. Untung, ayah menyadari perubahan itu. Keluarga jadi support system terhebat. Saya cari tahu di internet, banyak baca, dan akhirnya secara natural bisa melewati masa-masa depresi itu setelah 6–7 bulan. Traveling dan yoga juga membantu meredakan depresi.

Hal yang ingin kamu lakukan saat ini untuk menyuarakan kesehatan mental?

Saya punya support group di Facebook dengan beberapa volunter dan seorang profesional. Namanya Mental Health Matters by Kylie Verzosa. Saya juga share tulisan tentang pengalaman saya menghadapi depresi dan bagaimana mengatasinya. Harapannya, bisa berbagi kekuatan.

Pesan untuk remaja terkait masalah depresi?

Jangan malu dan takut untuk bercerita tentang apa yang dirasakan. Itu membantu mencegah depresi. Tanpa disadari, era media sosial sekarang juga berpotensi menimbulkan risiko depresi. Sebab, setiap orang dengan mudah membandingkan. Kenali diri, sadari jika ada perubahan (mental dan emosional). Kita juga perlu mengasah kepekaan agar bisa mengenali perubahan orang terdekat.

Kesanmu tentang Indonesia?

Ini kali pertama ke Jakarta. Tapi, beberapa bulan lalu saya berlibur ke Bali. Wow, Bali cantik banget. Saya pengin balik ke sana. Masyarakat Indonesia agak mirip dengan orang Filipina. Nyaman banget buat saya. Feels like home. (nor/c11/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nabila Syakieb: Aku Liatin aja Karena gak Bisa Dinaikin


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler