Misteri Baru Kuldesak

Oleh: Dahlan Iskan

Kamis, 29 April 2021 – 04:35 WIB
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Hari ini Everette Talbot dikuburkan. Besok lusa giliran dr William Varner dimakamkan.

Dua orang itu meninggal atau terbakar selama empat jam di dalam mobil Tesla model S di dekat Houston pekan lalu.

BACA JUGA: Kebakaran Tesla

Polisi setempat menjelaskan posisi dr William saat ditemukan: di kursi depan. Di kursi penumpang. Bukan di kursi kemudi. Talbot ditemukan dalam posisi di kursi belakang.

Tidak ditemukan siapa-siapa di kursi kemudi. Kesimpulan polisi –juga opini publik: kecelakaan itu terjadi saat Tesla berjalan otomatis. Tanpa pengemudi.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut Tesla Cybertruck Mimpinya yang Belum Kesampaian

Maka sorotan pada sistem autopilot Tesla menjadi perbincangan panas selama satu minggu terakhir.

Sehari setelah kecelakaan itu Elon Musk, bos besar Tesla, mengatakan sebaliknya: saat kecelakaan terjadi posisi autopilot tidak terdeteksi.

BACA JUGA: Mobil Tesla Tanpa Pengemudi Tabrak Pohon, Penumpangnya Tewas

Itu diperoleh dari data yang digali dari sistem di Tesla. Demikian juga, kata Musk, pemilik mobil tersebut tidak tercatat pernah membeli software full autopilot.

Mobil itu ternyata milik dokter William. Sedang Talbot, seorang insinyur mesin, adalah teman dekatnya. Malam itu mereka makan malam bersama. Disertai istri masing-masing. Setelah dinner mereka mengantar istri pulang.

Makan malamnya kelihatannya di kota Springs. Di situ Talbot tinggal. Itu kota lama. Kota sangat kecil. Lalu mengantar istri dokter William di kota baru The Woodland. Di situ dokter William tinggal. Sejak 18 tahun lalu. Ia jadi dokter kebanggaan di kota itu. Keahliannya di bidang anestesi.

Dua kota itu berdekatan. Berbatasan. Nyaris sudah menjadi satu. Letaknya sekitar 50 Km di utara kota besar Houston, Texas.

Dokter William berumur 59 tahun. Talbot 63 tahun. Tidak diketahui ke mana dua laki-laki itu akan pergi. Sudah jam 11.00 malam.

Tahu-tahu mobil Tesla tersebut terbakar di bawah pohon. Kelihatannya sang mobil tidak bisa membelok mengikuti jalan yang menikung. Mobil melaju lurus ke depan menghantam pohon yang agak jauh dari kelokan itu. Terbakar. Tidak bisa dipadamkan. Selama empat jam.

Talbot sendiri pekerjaannya bukan lagi di bidang permesinan. Dia insinyur yang sudah menjadi orang keuangan. Ia punya perusahaan konsultan keuangan.

Dugaan awal keduanya lagi melakukan uji coba naik Tesla tanpa pengemudi. Toh jalanan sudah sepi. Diduga Talbot duduk di kursi belakang untuk merekam video.

Belakangan ini memang banyak video yang diunggah ke YouTube dengan bangga: berada di dalam Tesla yang melaju tanpa kemudi.

Berbagai dugaan itu sulit sekali dicarikan pembenarannya.

Beberapa fakta agak aneh. Misal: mengapa lokasi kecelakaan itu di sebuah jalan kuldesak –kompleks perumahan yang buntu.

Tidak jauh dari rumah dokter William. Juga: mengapa baru tahun 2021 mereka ingin mencoba sistem autopilot itu. Padahal dokter William sudah lama membeli Tesla tersebut: tahun 2019.

Sebenarnya saya sudah tidak ingin menulis soal drama kebakaran Tesla ini. Namun, kemarin muncul penjelasan susulan dari Elon Musk: pasti ada orang yang mengemudikan Tesla itu.

Masalahnya: polisi tidak menemukan siapa-siapa di kursi kemudi. Ini fakta.

Penjelasan Elon Musk juga kuat: sistem autopilot Tesla tidak akan berfungsi kalau sabuk pengaman tidak dipasang. Menurut penelitian tim Tesla, sabuk pengaman di mobil yang terbakar itu tidak sedang terpasang.

Demikian juga kondisi jalan di tempat kecelakaan bukanlah jalan yang desainnya untuk mobil autopilot. Ditambah: saat itu mobil belum mencapai kecepatan melebihi 30 mil/jam.

Dari keterangan itu maka mustahil mobil melaju tanpa sopir. Bahkan jalan tempat kecelakaan itu dekat kuldesak menguatkan bahwa kecepatan mobil mestinya belum tinggi.

Jangan-jangan mereka berada di sana karena rumah dokter William di kompleks kuldesak itu. Atau mereka baru dari rumah seseorang di komplek kuldesak tersebut.

Masih begitu banyak yang harus diselidiki.

Namun, polisi setempat tetap yakin tidak menemukan jenazah - -jenazah hangus sekali pun-- di kursi kemudi.

Begitulah tulis media di Houston seperti yang jadi sumber tulisan ini.

Ini sungguh kehebohan baru. Atau menjadi misteri yang sulit dipecahkan. Yang jelas di Texas tidak ada hantu pocong.

Apalagi di kawasan kota baru –meski pun rumah di sana saling berjauhan dan banyak pepohonan rindang.

Tesla berbicara dari sudut pandang logika teknologi komputer. Polisi berbicara berdasar kenyataan fisik setelah melakukan penyelidikan yang cermat.

Misteri ternyata ada di dalam laut, juga ada di kuldesak. (*)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler