Misteri Tikungan 16 di Sirkuit Mandalika MotoGP Indonesia

Minggu, 29 September 2024 – 07:01 WIB
Jorge Martin di Sirkuit Mandalika, MotoGP Indonesia 2024. Foto: Sonny Tumbelaka/AFP

jpnn.com - LOMBOK TENGAH - Salah satu sorotan utama dalam sprint MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (28/9) siang ialah kejatuhan Jorge Martin di akhir lap pertama.

Francesco Bagnaia menjadi headline lantaran memenangi sprint, Marc Marquez juga viral karena finis di urutan ketiga meski start dari posisi ke-12, tetapi Martin juga jadi buah bibir.

BACA JUGA: Sprint MotoGP Indonesia Penuh Drama, Martin Tumbang, Pecco Juara, Marquez Ketiga

Martin memimpin klasemen MotoGP 2024, start dari urutan pertama, dan sebelum jatuh dia unggul sekitar 0,4 detik dari Pecco di belakangnya.

Apa yang terjadi, Martin?

BACA JUGA: Pertama di Dunia, Indonesia Resmikan Pertamina MotoGP Experience Gallery

Sirkuit Mandalika. Foto: motogp

Pembalap Pramac itu mengaku bingung, tak bisa menjelaskan penyebab pasti kecelakaan itu.

BACA JUGA: MotoGP Indonesia: Ada yang Aneh di Tikungan 10-11 Mandalika

"Saya sudah mencoba mencari tahu, tetapi saya merasa tidak melakukan kesalahan. Saya hanya jatuh begitu saja," ujar Martin seperti dikutip dari Crash.

Misterius. Martin yang mencatat rekor lap baru di Sirkuit Mandalika, yakni satu menit 29,088 detik (mematahkan catatan Enea Bastianini sehari sebelumnya, satu menit 29,630 detik), tampak terlalu mudah jatuh di Tikungan 16.

"Sulit dipahami mengapa saya terjatuh. Saya sudah memeriksanya dan semuanya normal," kata Martin.

“Saya tidak merasa berada di luar kemampuan. Jika itu teorinya, kualifikasi saya bisa jauh lebih buruk. Saya merasa kualifikasi baik-baik saja dan saya merasa semuanya baik-baik saja dalam sprint," imbuhnya.

Martin memang bukan pertama kali terjatuh saat memimpin balapan, tetapi di Sirkuit Mandalika dia merasa hal yang berbeda.

Dia pun penasaran dengan Tikungan 16 itu, atau tikungan kedua terakhir sebelum garis start/finis.

Jorge Martin (dua kanan). Foto: Bay Ismoyo/AFP

"Saya pikir di bagian lintasan itu ada sesuatu yang aneh,” katanya.

Martin sebenarnya sudah mendapat saran dari pengamat (awak media MotoGP) Simon Crafar soal Turn 16 itu.

"Dia sudah memberi tahu saya dua hari yang lalu dan saya benar-benar memperhatikan tikungan itu, berusaha untuk berhati-hati di sana. Tetap saja, saya mengalami kecelakaan," tutur Martin.

"Saya dan data menyebutkan tidak ada persoalan kehilangan kendali bagian (ban) depan. Saya hanya merasa ada bagian kecil di tikungan itu, entah di mana, yang licin. Saya akan mencoba memahami dan melihat bekas kecelakaan saya dan mungkin mencari tempat lain untuk besok (race hari ini)," imbuhnya.

Sementara itu, Pecco si jawara sprint MotoGP Mandalika, punya pandangan atau teori berbeda soal kejatuhan Martin.

Pecco lah saksi paling dekat, yang melihat insiden itu di depan matanya.

“Saya mencoba mengikuti Jorge. Dia masuk terlalu cepat dan kehilangan kendali di depan. Aspalnya 63 derajat. Itu tidak mudah," ujar Pecco.

Mendengar Pecco berbicara seperti itu di media, Martin pun merespons.

"Sangat mudah bagi Pecco untuk mengatakan bahwa saya terlalu cepat! Sangat mudah untuk berbicara ketika semuanya berjalan baik. Sudahlah, saya berharap bisa lebih baik saat race dan saya tahu punya potensi untuk melakukannya," kata Martin. (adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler