Mitan Mahal, Pedagang Beralih ke Arang

Minggu, 16 Februari 2014 – 01:40 WIB

jpnn.com - PALU - Minyak tanah menjadi barang yang susah didapat di Palu, Sulawesi Tengah. Toh, kalau pun dapat, harganya mahal. Hal tersebut berimbas ke semua pihak, termasuk para pedagang.

"Terus terang saya biasa membeli di pangkalan. Karena jatah di pangkalan dikurangi, saya terpaksa mencari di pasar dengan harga per liternya sampai Rp 10 ribu," kata Reno, salah seorang warga Palu yang sehari-hari berjualan makanan keliling.

BACA JUGA: Pengumuman Honorer K2 Ditempel setelah Ada SK Bupati

Atas dasar itu, lanjut Reno, dirinya sudah lebih dari dua minggu mulai mengunakan arang kayu untuk memasak makanan yang dijual. Kondisi tersebut membuat keuntungan yang diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan memakai minyak tanah.

Bahkan, Amin, rekan Reno yang juga pedagang makanan, beralih menggunakan arang sejak jauh-jauh hari. (nto/JPNN)

BACA JUGA: Air PDAM Mati Bergilir

BACA JUGA: Pengumuman Honorer K2 di Internet Dianggap Belum Cukup

BACA ARTIKEL LAINNYA... BKD Belum Berani Umumkan Kelulusan Honorer K2


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler