jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Mitra Kukar mengalahkan Persebaya dengan skor 3-1 dalam laga Liga 1 2018 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu (29/4) sore.
Kekalahan Persebaya Surabaya ini membuat beban tim berjuluk Green Force itu semakin berat sebelum menjamu rival beratnya, Arema FC, pekan depan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (6/5).
BACA JUGA: PSMS Tiga Kali Kalah Laga Tandang, Suporter Kecewa Berat
Tidak turun dengan kekuatan terbaik karena banyak pemain absen, Persebaya bermain semampunya dengan pemain seadanya. Bukannya tidak punya peluang membawa pulang angka, Persebaya sempat unggul pemain ketika lawan hanya tampil dengan 10 orang akibat Arif Suyono terkena kartu merah pada menit ke-66.
Memang, ketika itu Persebaya tertinggal 1-2 oleh gol Fernando Rodriguez pada menit ke-35 dan 55, lalu dibalas gol Sidik Saimima (46'). Sayang, keunggulan pemain itu tidak mampu dimaksimalkan. Malah, klub berjuluk Persebaya itu kebobolan oleh gol Dedy Hartono (89').
BACA JUGA: Pelatih Persebaya: Serangan Balik Mitra Kukar Efektif
Padahal, pelatih Mitra Kukar Rafael Berges mengaku anak asuhnya kehilangan ritme setelah diusirnya Arif Suyono. ”Kami sudah unggul. Kami dalam kondisi bagus. Saat itu, saya yakin bisa segera mengakhiri laga. Tapi, kartu merah Arif membuat semua semakin sulit,” jelasnya.
Ternyata, Persebaya gagal memaksimalkannya. Pergantian pemain yang dilakukan juga tidak membuat serangan Persebaya lebih mematikan. Pelatih Angel Alfredo Vera memasukkan Riky Kayame menggantikan Feri Pahabol dan kemudian Rishadi Fauzi menggantikan bek kiri M. Irvan Febrianto.
BACA JUGA: Persela Hajar PSMS dengan Skor 4:1
Situasi itu membuat Mitra Kukar lebih disiplin dan mengambil kesempatan melalui serangan balik. ”Mereka (Mitra Kukar) menumpuk pemain di belakang dan hanya mengandalkan serangan balik. Sedangkan (penyelesaian) kami kurang efektif. Itu yang membuat kami sulit (menyamakan kedudukan),” ujar Alfredo.
Selain daya serang yang tidak mematikan, dalam skema bertahan, jebakan offside yang menjadi andalan Persebaya selama ini tidak efektif dalam mengatasi skema bermain Mitra Kukar. Dampaknya, gol kedua dan ketiga Mitra Kukar tercipta setelah mengelabui jebakan offside Persebaya.
”Saya belum lihat gol kedua. Tapi, kalau memang offside, kami jelas dirugikan. Sebab, kami sedang dalam kondisi (permainan) bagus saat skor 1-1. Kalau untuk gol ketiga, saya tak masalah. Itu risiko setelah kami tampil menyerang,” terang pelatih asal Argentina itu.
Di sisi lain, pelatih Mitra Kukar Rafael Berges memuji pasukannya yang mampu mematikan serangan sayap Persebaya. ”Saya sudah mempelajari bagaimana mereka (Persebaya) menyerang. Saya minta anak-anak untuk terus pressing. Jangan ada gap. Untungnya anak-anak kerja keras. Kami layak (menang),” katanya.
Pressing ketat memang membuat lini depan Persebaya kelabakan. Bahkan, striker Persebaya David da Silva tak mampu melepaskan tembakan sama sekali dalam laga tersebut. ”Ini buah kerja keras tim. Sekarang saatnya kami menikmati (kemenangan) dan beristirahat,” tambah Berges. (gus/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya Dihajar Mitra Kukar, Alfredo: Kami Bermain Bagus
Redaktur & Reporter : Soetomo