Mitra Kukar Vs PS Tira: Laga Hidup Mati di Aji Imbut

Senin, 19 November 2018 – 23:58 WIB
Para pemain Mitra Kukar. Foto: Mitra Kukar

jpnn.com, TENGGARONG - Sedikitnya ada lima tim yang masih berisiko mendekam di tiga peringkat terbawah klasemen Liga 1 2018. Salah satu tim yang termasuk di antaranya adalah tim asal Kaltim, Mitra Kukar.

Selain Mitra Kukar, empat tim lainnya adalah Sriwijaya FC (SFC), PS Tira, Perseru Serui, dan PSMS Medan.

BACA JUGA: Teco Ingin Momen Comeback ke SUGBK Berakhir Kemenangan

Sementara ini, Mitra Kukar menjadi teratas dari lima besar itu. Namun, koleksi poinnya sama dengan SFC dan PS Tira, 36. Disusul Perseru (35 poin) dan PSMS Medan (34).

Menyisakan tidak banyak laga sebelum kompetisi berakhir, hasil setiap pertandingan akan sangat menentukan nasib mereka di kompetisi musim depan.

BACA JUGA: Tiket Persija vs Persela Nyaris Ludes, Buruan Beli Jak!

Mitra Kukar yang baru saja menelan kekalahan saat bertandang ke markas Barito Putera, berambisi bisa memenangkan tiga laga tersisa di kompetisi. Tiga laga itu terbagi antara satu sebagai tuan rumah, dan dua lagi sebagai tamu.

Laga kandang yang terakhir sekaligus terdekat menjadi begitu krusial. Sebab, sang lawan adalah pesaing mereka di papan bawah, PS Tira. Laga diagendakan tersaji di Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, 23 November. Partai itu akan menjadi penentu hidup-matinya tim Kota Raja di kompetisi musim depan.

BACA JUGA: Butler Berharap Felipe Makin Moncer di Empat Laga Sisa

Sebab, bila tak mampu mengamankan poin penuh di laga tersebut, situasi akan kian berat. Sebab, dua laga terakhir, mereka harus bertandang ke markas Sriwijaya FC dan Persija Jakarta. “Kami harus menang saat lawan PS Tira, itu harga yang tidak bisa ditawar. Kalau imbang atau kalah, sulit untuk kami bertahan di Liga 1 musim depan,” kata bek impor Mitra Kukar Mauricio Leal.

Mauricio pun tak membantah bila partai itu layak disebut sebagai penentuan nasib. Karena itu, eks Persipura Jayapura itu siap habis-habisan demi membantu Mitra Kukar tetap di Liga 1 musim depan. Untuk itu, dia meminta rekan setimnya bangkit. “Kami tidak boleh tidur, kami harus bertarung sampai akhir. Peluang masih ada, kami tidak boleh kalah sebelum bertanding,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Yoo Jae Hoon. Kiper asal Korea Selatan itu tak menampik dirinya saat ini sedang risau. Apalagi dengan status pemain asing, beban moralnya lebih tinggi. “Kami harus selalu optimistis,” tegasnya. (don/ndy/k16)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ismed Ogah Tanggapi Soal Sebutan Anak Papa untuk Persija


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler