jpnn.com, JAKARTA - Mantan Jubir Habib Rizieq Shihab, Damai Hari Lubis menilai rencana kehadiran mantan bintang film dewasa Maria Ozawa alias Miyabi di Jakarta, menjatuhkan nama baik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebab, kata Lubis, kedatangan Maria Ozawa sarat akan politik sehingga akan menjatuhkan Anies Baswedan di ujung kepemimpinanya.
BACA JUGA: Miyabi Segera Hadir di Jakarta, Mujahid 212 Minta Anies Baswedan Bertindak
"Mungkin isu Miyabi datang menghibur Warga Jakarta bertujuan politis jatuhkan nama baik Anies di penghujung kinerjanya," kata Lubis dalam keterangannya, Selasa (17/5).
Di sisi lain, kata dia, sejatinya Anies Baswedan tidak memberikan izin untuk acara yang dihadiri Maria Ozawa itu.
BACA JUGA: Miyabi Gelar Gala Dinner di Hotel Mewah, yang Berminat Harus Bayar Sebegini
"Bisa jadi acara hiburan yang akan hadirkan tokoh film dewasa ini nonpolitis, tetapi dapat menjadi ajang jebakan batman buat Anies, tokoh yang banyak disebut sebagai bakal Capres 2024," kata Lubis.
Damai Lubis memprediksi akan ramai penolakan dari warga Jakarta dan sekitarnya. Walakin, menjadi rawan provokasi, sehingga akan mengganggu.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Pengakuan Ivan soal Ayu Ting Ting, Deddy: Enggak Capek
"Lalu, menyudutkan kelompok lainnya sebagai 'kadrun dan pendukung khilafah' bila ada masyarakat yang menolak Miyabi," kata Damai Lubis.
Damai Lubis pun menyarankan agar panitia penyelenggara membatalkan acara yang dinilai tidak bermanfaat
"Anies bersikap tegas selama ini, panggil pihak penyelenggara sampaikan tertulis larangan terhadap acara Miyabi tersebut," pungkas Damai Lubis.
Sebelumnya, Miyabi dikabarkan bakal menggelar gala dinner di hotel bintang lima yang ada di Jakarta pada 5 Juni 2022.
Dalam selebaran digital itu disebutkan bahwa gala dinner bersama Miyabi digelar terbatas, hanya untuk 50 orang.
Menariknya, untuk bisa bersantap malam dengan mantan bintang film dewasa itu harus menguras kocek dalam, yakni Rp 15 juta plus ppn 11 persen. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama