MLTR Panas tetapi Bersejarah

Rabu, 28 November 2012 – 09:08 WIB
MICHAEL Learns to Rock (MLTR) kembali menyapa penggemarnya di Indonesia. Namun, bukan Jakarta, band beranggotakan Mikkel Lentz, Jascha Ritcher dan Kare Wanscher itu akan tampil di Balikpapan (29 November), Jogjakarta (1 Desember) dan Surabaya (4 Desember). Sebanyak 5 ribu tiket disiapkan promotor di masing-masing kota tersebut.

Saat hadir dalam jumpa pers di Pisa Café Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa  (27/11), ketiga personel MLTR mengungkapkan kebahagiaannya bisa manggung lagi di Indonesia. ”Indonesia sangat spesial. Cuacanya panas, tetapi menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi kami, karena dulu single kami banyak diputar di sini. Kami pun merilis album pertama di sini. Makanya, Indonesia menjadi tempat yang spesial, apalagi penggemar kami banyak di sini,” ujar Mikkel Lentz lantas tersenyum.

Dia bersama dua temannya sudah menyiapkan kejutan untuk penggemar di ketiga kota tersebut. Mereka menjanjikan penampilan istimewa. ”Tentu kami berharap penggemar menikmatinya. Kami melakukan berbagai persiapan seperti latihan. Kami akan memberikan suguhan spesial, akan ada kejutan, karena sudah lama banget kami nggak manggung di sini,” katanya.

”Saya nggak tahu berapa lagu yang akan dibawakan, tetapi mungkin kami tampil lebih dari sejam,” sambungnya.

Mikkel mengaku sudah lama menunggu kesempatan kembali ke Indonesia, setelah konser pertama MLTR di Jakarta pada 2005. Rupanya, dia penasaran ingin menginjakkan kaki di Balikpapan, Kalimantan Timur. ”Kami pernah ke Jogjakarta dan Surabaya. Tetapi belum pernah ke Balikpapan. Saat konser nanti, kami berharap semua penonton ikut menyanyi sampai konser selesai,” tuturnya.

MLTR akan membawakan empat lagu dari album teranyarnya, Scandinavia yang dirilis September lalu. Sisanya, diambil dari album-album sebelumnya. Mengenai Scandinavia, Mikkel merasa puas dengan album tersebut. ”Kami memikirkan album ini cukup lama. Ada banyak style di dalamnya. Musiknya benar-benar Michael Learns to Rock, bukan seperti gangnam style atau apalah. Ini album paling keren yang pernah kami buat,” ungkapnya.

Namun, bukan berarti itu menjadi album pamungkas mereka. MLTR bertekad tetap eksis meski banyak bermunculan band baru yang menjadi pesaing di industri musik. ”Menurut saya ini bukan album terakhir kami. Tetapi siapa yang tahu (apa yang terjadi di kemudian hari). Kami hanya berusaha untuk tetap berkarya saja,” ucap Kare Wanscher.

MLTR memang terbilang solid. Dibentuk pada 1988, band asal Denmark itu bertahan hingga detik ini. Penjualan albumnya sudah lebih dari 11 juta kopi di seluruh dunia. ”Rahasianya adalah tetap bersama dalam keadaan apapun. Saling menghargai menjadi kunci, harus saling mengerti. Kami memang sudah tidak muda lagi, tetapi kami tetap bersama dan eksis,” terang Mikkel. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Posan Ikut Nikmati Musik Boyband

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler