Mobil China Makin Diminati di Dunia, Indonesia?

Minggu, 19 Februari 2023 – 19:03 WIB
Wuling Air EV, salah satu mobil listrik buatan China. Ilustrasi Foto: ridho/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menurut asosiasi manufaktur Mobil China (CAAM), tingginya volume ekspor mobil buatan dalam negeri menunjukkan adanya peningkatan daya saing di pasar global.

CAAM melaporkan volume ekspor mobil China mendekati 2,53 juta unit, melonjak 56,7 persen (yoy).

BACA JUGA: Ini Jajaran Mobil Wuling yang Mejeng di IIMS 2023, Ada SUV Terbaru

Volume ekspor kendaraan komersial China naik 44,9 persen dari 2021 menjadi 582.000 unit, dan volume ekspor kendaraan energi baru (new energy vehicle) meningkat 1,2 kali (yoy) menjadi 679.000 unit.

Selain faktor peningkatan daya saing perusahaan otomotif China, CAAM menyebut juga soal kelangkaan pasokan dari luar negeri.

BACA JUGA: 2 Produsen Mobil China Bakal Masuk Pasar Indonesia Tahun Depan

"Kami (Xpeng) membuat mobil yang sangat baik. Kami memiliki mobil berkualitas tinggi dengan teknologi dan keamanan tingkat tinggi pula," ungkap Managing Director Xpeng Denmark, Jens Olesen.

"Mereka (pelanggan Denmark) menyukai kualitas. Mereka sangat fokus pada desain. Kami yakin dapat memberikan hal itu kepada para pelanggan Denmark dan Eropa."

BACA JUGA: Mobil China Kian Berbahaya, CR-V dan Fortuner Harus Waspada

Dalam kesempatan lain, Mark Andrew Tieng selaku Managing Director BYD Filipina mengatakan kendaraan listrik BYD juga memiliki pangsa pasar penjualan sangat besar di Filipina.

"Kami menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar hingga 2022. Mengingat harga bahan bakar yang kian tinggi dalam tren global, warga Filipina mencari sumber energi alternatif untuk kendaraan mereka. Permintaan akan melonjak sangat tinggi," ucap dia.

Selanjutnya, produsen NEV China menguasai sekitar 40 persen pasar di Yordania yang mencakup berbagai merek, seperti (SAIC) Volkswagen, Changan, atau merek lainnya.

Ada 13 merek mobil dari produsen China yang beroperasi di Yordania. Itu merupakan pangsa pasar otomotif yang besar. 40 persen merupakan jumlah NEV yang sangat besar di pasar Yordania.

Menurut Manajer Pemasaran Changan Yordania Yehya Shanti, pasar Yordania sangat baik menerima merek Changan.

"Sebelumnya, konsumen tidak tahu seperti apa mobil buatan China, tetapi kini konsumen Yordania menginginkan mobil-mobil tersebut," imbuh dia.

Begitu pula jika melihat pasar di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir jenama Wuling cukup sukses bersaing di pasar otomotif tanah air.

Sejak kehadirannya di Indonesia pada 2015, Wuling berhasil meyakinkan konsumen Indonesia dengan masuk ke peringkat 10 besar penjualan mobil nasional.

Pada 2022, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data penjualan mobil baru, termasuk mobil listrik.

Hasilnya, Wuling Air ev menjadi model terlaris dengan total wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) terbanyak, sudah lebih dari 5.000 unit.

"Air ev yang merupakan kendaraan listrik pertama Wuling di Indonesia berhasil mendominasi lebih dari 85 persen pangsa pasar kendaraan listrik dalam negeri dalam waktu yang singkat," ujar Vice President Wuling Motors Indonesia Arif Pramadana beberapa waktu lalu. (xinhua/ant/rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuling Alvez Dibanderol Rp 209 Juta, Teknologinya Enggak Main-Main


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler