Mobil Jemaat Gereja Dibobol

Senin, 05 Maret 2012 – 00:50 WIB

BATAM - Pembobol mobil beraksi lagi. Korbannya Nana, 30, karyawati properti ternama di Batam. Mobilnya, Honda Jazz warna merah BP 1659 EY yang diparkir di depan gereja Santo Petrus dibobol sekawanan pencuri dengan memecah kaca bagian kiri belakang mobil, Minggu (4/3) pukul 09.30 WIB.

Tas yang ditaruhnya dalam mobil berisi dua sertifikat rumah di Sukajadi milik konsumen, uang tunai Rp2 juta, dua Blackberry, serta beberapa dokumen kantor, lesap diambil. Bila ditotal, kerugian materi mencapai hampir Rp20 juta.

Awal kejadiannya, pagi itu Nana, dari rumahnya di kawasan Batam Kota, berangkat kebaktian ke gereja Katolik Santo Petrus di Baloi di sebelah RS Elizabeth.

Sampai di depan gereja Santo Petrus, Nana, berniat memarkirkan mobilnya dalam lokasi parkir gereja. Namun karena lokasi parkir di area gereja sudah penuh, Nana terpaksa memarkirkan mobilnya di luar, di depan pagar gereja.

Ia pun tak lupa mengunci seluruh pintu mobilnya dan masuk ke gereja. Sekitar 20 menit berlangsung ibadah, Nana mendengar dari luar gereja suara kaca yang pecah.

Mendegar suara kaca pecah, Nana langsung berpikir ada apa-apa dengan mobilnya. "Selesai kebaktian, saya langsung keluar menuju mobil. Setelah saya lihat, ada beberapa bekas serpihan pecahan kaca mobil yang berserakan dekat ban mobil belakang sebelah kiri," ujar Nana.

Setelah dicek, ia kaget, begitu tahu kaca mobilnya sebelah kiri belakang sudah pecah. Nana pun langsung mengecek dalamnya mobil. Tas yang semula ia simpan dalam sarung jok di tempat duduk belakang, sudah lenyap diambil pencuri yang memecah kaca mobilnya.

Anehnya dalam jok belakang sebelah tas yang diambil pelaku, terdapat satu laptop merek vaio warna merah. Namun laptopnya itu tak ikut diambilnya. "Mungkin pelaku keburu-buru kali ya takut ketahuan jemaat. Masak persis sebelah tas saya, laptop itu tak diambilnya juga," ujar Nana.

Mengetahui tasnya diambil pencuri, Nana langsung melapor ke pengurus gereja. Laporan tersebut langsung ia teruskan ke Polsekta Lubukbaja.

Menurut salah satu penyidik Polsekta Lubukbaja, pemecah kaca mobil sekaligus orang yang mengambil tas korban ini sudah profesional. Buktinya, tak ada sedikitpun serpihan pecahan kaca yang hancur berserakan dalam mobil. Kalaupun pelaku bukan profesional, pasti bekas pecahan kacanya berserakan kemana-mana didalam mobil.

"Pelaku menggunakan alat yang cukup lengkap. Selain dicongkel pake obeng, pelaku juga membawa alat perekat dan penarik kaca supaya pecahannya tak masuk kedalam mobil. Kaca itu begitu dicongkel langsung ditarik keluar. Makanya serpihan pecahan kacanya itu nampak sedikit sekali, hanya tepi lis kacanya saja yang nampak pecah," ujar salah satu penyidik Polsekta Lubukbaja.

Atas peristiwa itu, Nana sangat menyesalkan kehilangan dua sertifikat rumah milik konsumen. Sedangkan barang lainya yang hilang, ia tak menghiraukannya. "Sertifikat itu jadwalnya harus diserahkan ke pemilik. Atas musibah ini, mau tak mau saya bekerjasama dengan perusahaan harus secepatnya membuat sertifikat barunya lagi. Tapi apakah bisa saat ini pembuatan sertifikat baru bisa selesai dalam waktu singkat," tanya Nana. (gas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk Saat Nyetir, 2 Warga Tewas Ditabrak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler