JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menyayangkan upaya penyitaan lima unit mobi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor DPP PKS. Mobil itu diduga berkaitan dengan tersangka tindak pidana pencucian uang kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Luthfi Hasan Ishaaq.
Karena itu, ia meminta agar kasus tersebut jangan dipersoalkan kepada partainya. Akan tetapi harus dipermasalahkan mengenai prosedur penyitaan oleh komisi yang dipimpin Abraham Samad tersebut.
Dia lantas menuding penyidik KPK datang dengan tak membawa surat perintah. "Kenapa datang enggak pakai surat. Jangan petantang petenteng datang ke kantor orang. Apapun tetap harus pakai prosedur," tuduh Fahri saat dihubungi wartawan, Rabu (8/5).
Menurut Fahri, polisi pun yang berpakaian seragam harus membawa surat. Namun kemarin pihak KPK tidak membawa surat sehingga bertindak seperti preman.
"Kalau ada saya maka saya tinju. Ini negara bukan main-main. Itu namanya mencapai tujuan dengan menghalalkan cara," pungkasnya. (gil/jpnn)
Karena itu, ia meminta agar kasus tersebut jangan dipersoalkan kepada partainya. Akan tetapi harus dipermasalahkan mengenai prosedur penyitaan oleh komisi yang dipimpin Abraham Samad tersebut.
Dia lantas menuding penyidik KPK datang dengan tak membawa surat perintah. "Kenapa datang enggak pakai surat. Jangan petantang petenteng datang ke kantor orang. Apapun tetap harus pakai prosedur," tuduh Fahri saat dihubungi wartawan, Rabu (8/5).
Menurut Fahri, polisi pun yang berpakaian seragam harus membawa surat. Namun kemarin pihak KPK tidak membawa surat sehingga bertindak seperti preman.
"Kalau ada saya maka saya tinju. Ini negara bukan main-main. Itu namanya mencapai tujuan dengan menghalalkan cara," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas BBM, SBY Undang Ical ke Istana
Redaktur : Tim Redaksi