Mobil Listrik Ditarget Tahun Depan

Dahlan Tak Tertarik Kembangkan Mobil Esemka

Senin, 06 Agustus 2012 – 10:30 WIB
BANDUNG--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan berharap, PT Pindad bisa mempercepat pengembangan mobil listrik yang kini masih dalam tahap tes. Dengan begitu, varian mobil listrik bisa lebih cepat diterima di masyarakat.

"Targetnya tahun depan semuanya semua beres," kata Dahlan usai menyaksikan dua penandatangan MoU pengembangan mobil listrik di PT Pindad, Jalan Gatot Soebroto, kemarin (5/8).

Dia mengakui, pengembangan mobil listrik masih banyak evaluasi. Contoh soal mobil listrik Ahmadi, Dahlan mengaku, baru test drive sepanjang 300 kilometer. Dan itu belum cukup untuk standar test drive.

"Saya harus coba Ahmadi sampai seribu kilometer. Kalau yang PT Pindad, belum dicoba sejauh itu. Sebelum bisa dijual ke publik, saya akan coba semua mobil listrik sampai seribu kilometer," tandasnya, sambil menambahkan, selain Ahmadi dan PT Pindad, masih ada dua lagi pengembangan mobil listrik.

Dari dua mobil listrik yang masih dikembangkan, kata Dahlan, sisi teknis mesin mobil tersebut masing-masing berbeda. Ahmadi masih menggunakan motor penggerak yang impor dari luar negeri, sementara PT Pindad sudah mengembangkan motor penggerak sendiri.

"Ke depannya, satu sama lain saling mengisi. Misalkan, Ahmadi membeli motor penggeraknya dari PT Pindad. Sementara PT Pindad beli elemen lain yang dikembangkan perusahaan lain. Dan nanti, tidak boleh impor," tuturnya. Ditanya apakah program mobil listrik itu akan menjadi mobil nasional, Dahlan dengan cekatan menjawab, "Harus!"

Pun saat ini ada sekitar empat pengembangan mobil listrik berbeda, keempat-empatnya diharapkan jadi mobil nasional yang bisa digunakan oleh masyarakat.
Namun demikian, hal itu juga perlu dorongan banyak pihak. Contoh, penyediaan stasiun pengisian listrik seperti SPBU.

"Dan itu tidak wajib dimiliki PLN. Kalau semua bisa jadi pengusaha SPBU, apa susahnya jadi pengusaha pengisian listrik?" tanya mantan Dirut PLN tersebut. Secara umum, BBM saat ini masih menjadi polemik dunia yang sulit terpecahkan. Nah, bagaimana agar bisa mengurangi ketergantungan pada BBM, Dahlan menilai, pengembangan energi listrik yang mengarah pada penggunaan secara masal bisa menjadi solusi.

Di lain sisi, pengembangan mobil nasional listrik tersebut juga bersaing dengan mobil yang dikembangkan oleh Jokowi, yaitu Esemka.
Sebagaimana diketahui, mobil yang dikembangkan Walikota Solo tersebut masih menggunakan BBM. Kelebihannya, mobil tersebut murni buatan anak-anak bangsa.

Berita terakhir mengenai mobil yang berhasil mendongrak popularitas Jokowi tersebut, baru lolos uji emisi. "Tolong jangan kaitkan dengan itu. Gak ada hubungannya, ini mobil energi listrik, itu menggunakan BBM, silahkan kembangkan mobil Esemka. Semua harus terus berjalan," paparnya.

Ditanya kenapa tidak ikut mengembangkan mobil Esemka, Dahlan mengaku tak tertarik. Karena suatu saat akan mobil Esemka akan terkendala BBM.

"Pokoknya untuk mobil listrik ini akan saya coba sampai benar-benar bisa diterima di masyarakat. Tidak hanya test drive, tapi ke depan akan saya pakai mobil listrik untuk keperluan seshari-hari," pungkasnya.(rie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 83 Juta Akun Facebook Palsu

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler