Modal Tugas di Daerah Panas

Minggu, 09 Juni 2013 – 05:56 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, keberhasilan Irjen Syarief Gunawan saat menjadi Kapolda Maluku merupakan pertimbangan Kapolri Jenderal Timur Pradopo memilih mantan Widyaiswara Utama Sespim Polri Lemdikpol itu sebagai Kapolda Sumut yang baru.

Pasalnya, menurut Neta, tipikal masyarakat Sumut punya kemiripan dengan karakter warga Maluku.

"Daerah-daerah yang punya tipikal masyarakatnya keras yakni Maluku, Sumut, Jawa Timur. Nah, selama Syarief menjadi Kapolda Maluku, kondisi Maluku relatif aman, nyaris tidak ada konflik besar seperti terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Nah, Syarief diharapkan mampu meredam konflik di Sumut, yang terkait kasus pertambangan dan perkebunan," ujar Neta S Pane kepada JPNN ini di Jakarta, kemarin (8/6).

Setelah dinilai berhasil bertugas di Maluku, lantas pada Jui 2012 Syarief mendapat promosi bintang dua di Mabes, sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri Lemdikpol.

Lebih lanjut Neta mengatakan, penempatan Kapolda selalu berdasarkan pertimbangan kemampuan personal yang dikaitkan dengan tipikal persoalan di wilayah penugasan. Untuk Sumut, Maluku, Jatim, konflik selalu berhubungan erat dengan karakter masyarakatnya yang keras.

"Syarief dianggap mampu melakukan pendekatan kepada masyarakat yang punya tipikal keras. Ini beda dengan Papua dan Aceh yang persoalannya berbau gerakan separatis. Sedang Poso misalnya, lebih ke masalah gerakan radikalisme atau terorisme," beber Neta.

Selain soal konflik pertambangan dan perkebunan, lanjut Neta, Syarief juga ditugaskan memberantas perjudian yang kian marak di Sumut, utamanya judi togel. Tewasnya Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Yonas Siahaan yang diamuk massa saat menggerebek judi togel, juga terkait dengan karakter unik warga Sumut.

Neta tidak memungkiri, Sumut bisa menjadi batu lompatan Syarief untuk menambang bintang lagi di pundaknya dan punya peluang menjadi Kapolri di masa mendatang.

Hanya saja, lanjutnya, semua tergantung berhasil tidaknya dia menyelesaikan kasus-kasus di Sumut belakangan ini, seperti yang disebutkan di atas.

Pasalnya, tidak semua mantan Kapolda Sumut lantas tambah bintang. "Badrotin Haiti begitu melepaskan jabatan Kapolda Sumut tetap bintang dua. Yang berhasil Oegroseno jadi bintang tiga. BHD jadi Kapolri," pungkas Neta. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Mataram, Harga Sembako Masih Stabil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler