Modifikasi Cuaca, 108,6 Ton Garam Disebar ke Awan

Senin, 11 Februari 2013 – 00:42 WIB
JAKARTA - Sejak digelarnya operasi modifikasi cuaca pada 26 Januari 2013 lalu, hingga Minggu (10/2) 108,6 ton bahan semai berupa NaCl (garam dapur yang sudah diolah menjadi tepung, red) sudah  disebarkan ke dalam awan. Operasi modifikasi cuaca digelar sebagai hasil kerjasama Badan Nasional Penanggulan Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Tentara Nasional Indonesia.

"Total sudah 36 sorti penerbangan untuk menaburkan bahan semai ke dalam awan, yaitu 24 sorti dengan pesawat Hercules C-130 dan 12 sorti dengan pesawat Casa 212-200," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (10/2).
 
Menurut Sutopo, evaluasi sementara menunjukkan bahwa upaya modifikasi cuaca ini telah berhasil mendistribusikan hujan. Dibandingkan dengan rata-rata hujan historis wilayah Jakarta, curah hujan yang terjadi selama pelaksanaan modifikasi cuaca lebih kecil.

"Berarti ada penurunan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya. Target awal adalah hujan berkurang 30 persen daripada hujan normalnya," kata Sutopo.

Ia menerangkan, akan ada evaluasi menyeluruh untuk menentukan apakah operasi diteruskan atau dipindah ke daerah lain yang rawan banjir. Rencana awalnya, operasi ini akan dilakukan hingga 25 Maret 2013 dengan disesuaikan kebutuhan di lapangan.
 
Sutopo menambahkan, kemarin dilakukan tiga sorti penerbangan. Sorti pertama pada pukul 10.56 - 12.53 WIB menggunakan pesawat Hercules. Penyemaian dilakukan dengan empat ton bahan pada sel-sel awan Cumulus pada ketinggian 11.000-13.000 kaki di sebelah timur Jatiluhur sampai Lembang dan di daerah Laut Utara Pantai Indramayu.

Kemudian sorti kedua pukul 11.28-12.57 WIB menggunakan pesawat CASA 212-200. Penyemaian dengan satu ton bahan semai dilakukan pada sel-sel awan Cumulus dengan ketinggian 13.000-14.000 kaki di daerah Cikotok.

Lalu sorti ketiga dengan pesawat Hercules A-1323 pada pukul 14.45 - 16.06 WIB. Penyemaian dilakukan di daerah Purwakarta, Cikampek dan Subang pada ketinggian 10.000 kaki.

Di darat, kata Sutopo, telah dilakukan pengoperasian Ground Based Generator (GBG) dengan membakar 23 flare di 13 lokasi dan GBG sistem larutan di tiga lokasi selama masing-masing 6,5 jam. (gil/boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini SBY Kembali Sibuk Urusi Demokrat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler