Moeldoko: Di Banyuwangi Seperti Menikmati Bali dengan Rupiah

Selasa, 27 November 2018 – 11:37 WIB
Kepala KSP Moeldoko (dua kiri) saat berkunjung ke Banyuwangi. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko terkesan dengan pariwisata Banyuwangi yang menggeliat dalam beberapa tahun terakhir.

Mantan Panglima TNI itu memang berkesempatan menikmati eloknya Banyuwangi dalam kunjungannya selama dua hari, Senin-Selasa (26-27/11).

BACA JUGA: Tinjau Lokasi Banjir, Bupati Azwar Anas: Ayo Kerja Cepat

“Ke Banyuwangi ini seperti menikmati yang terbaik dari Bali, tapi dengan harga rupiah,” kata Moeldoko di sebuah hotel berkonsep resor tepi pantai di Banyuwangi, Selasa (27/11).

Di Bali, tarif di beberapa resor papan atas memang berbasis dolar AS. “Lihat ini, suasana tenang, tenteram, memandang Selat Bali tanpa hiruk-pikuk. Indah sekali,” kata Moeldoko sembari menunjuk lautan.

BACA JUGA: Bupati Anas Senang Pemerintah Pusat Dorong Daya Saing Daerah

Moeldoko mendarat di Bandara Banyuwangi, Senin (26/11). Begitu mendarat, Moeldoko terkesan dengan konsep terminal hijau di bandara tersebut. Saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN menggelontorkan dana Rp350 miliar untuk pengembangan Bandara Banyuwangi menuju bandara internasional.

“Ada kekhasan tersendiri di Bandara Banyuwangi, yang tidak bisa ditemukan di bandara lain,” kata dia.

BACA JUGA: Temui Maruf Amin, Moeldoko Bahas Hal Rahasia

Sambil menikmati durian oranye khas Banyuwangi di tepi pantai, Moeldoko bercerita, sebenarnya ini bukan kali pertama dia berkunjung ke Banyuwangi. Waktu kunjungan pertama beberapa tahun lalu, dia hanya menjalankan aktivitas yang terkait kedinasan.

Demikian pula kunjungan kedua beberapa waktu lalu, di mana Moeldoko mengunjungi sejumlah kantor pemerintahan di Banyuwangi.

“Baru pas kunjungan ketiga ini, ada waktu untuk mengunjungi beberapa tempat. Dan rasa terkesannya ke Banyuwangi ini seperti deret ukur, bukan deret hitung. Dan ini memang dirasakan orang yang datang ke sini,” kata Moeldoko.

Dalam matematika, deret hitung adalah skema perubahan angka lewat mekanisme penjumlahan. Sedangkan deret ukur mengubah angka dengan perkalian. Sehingga jumlah deret ukur selalu melampaui deret hitung.

“Saya sudah telepon keluarga untuk menjadwalkan liburan bareng ke sini. Masih cari waktu yang pas, menyesuaikan dengan tugas-tugas pemerintahan,” imbuh Moeldoko yang pernah mendapat penugasan militer ke berbagai negara di dunia.

Moeldoko juga menikmati kuliner ikan laut, kopi Banyuwangi, dan berbagai jajanan tradisional. “Bahkan saya beli camilan dan kerupuk produksi Banyuwangi untuk dibawa ke Jakarta. Enak-enak makanan di sini,” pungkasnya. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko: Memangnya Fadli Zon Bicara Substansi?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler