Moeldoko: PJJ Melatih Guru Memanfaatkan Teknologi

Kamis, 04 Juni 2020 – 08:45 WIB
Kepala KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Foto: Humas UT

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang telah dikembangkan Universitas Terbuka (UT) sejak 35 tahun silam berperan penting dalam mendukung program pemerintah dalam membangun SDM unggul.

Peran PJJ semakin kuat ketika wabah Covid-19 menerjang seluruh dunia termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Selamat Pagi, Ini tentang Kabar Gembira, Semoga Corona Cepat Remuk

"Semua kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di rumah. Orang tua berperan ganda menjadi guru bagi putra-putrinya yang melaksanakan PJJ," kata Moeldoko saat menjadi keynote speaker seminar nasional daring besutan Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA-UT) bersama UT dan Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (HIMPUNI), Rabu (3/6).

Moeldoko yang juga Ketum IKA UT ini mengungkapkan, bagaimana wabah Covid-19 telah membawa dampak positif bagi orang tua dalam memberikan pendidikan karakter anak melalui proses belajar di rumah.

BACA JUGA: Nurhadi Sudah Terendus Sejak Februari, 5 Kali Lolos, kok Bisa?

Di sisi lain para guru dapat melatih ketrampilan dalam memanfaatkan teknologi.

Rektor UT Prof Ojat Darojat mengungkapkan, di era digital terjadi pergeseran paradigma pembelajaran dari pola tatap muka menjadi blended learning maupun fully online.

BACA JUGA: Pelantikan Kepsek jadi Klaster Baru COVID-19 di Jatim, Kabar Sangat Buruk!

Di masa pandemi, perubahan ini begitu terasa karena mau tidak mau semua harus menjalaninya.

Keberhasilan dalam pembuatan bahan ajar digital, lanjut Ojat, dijembatani oleh teknologi yang memadai, dukungan dari para ahli di bidang konten, media, IT, desain dan lain-lain.

“PJJ menjadi program strategis yang dibutuhkan semua perguruan tinggi, literasi edukasi dan internet bagi masyarakat,” tegas Ojat.

Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar mengakui, masih ada daerah yang belum mendapatkan akses internet (blind spot).

Untuk mendukung akses internet bagi seluruh masyakat Indonesia, Kementerian Kominfo telah meluncurkan Palapa Ring dan memperluas jangkauan fiber optik.

"Pemerintah terus memperluas jaringan fiber optik agar masyarakat bisa menikmati akses internet. Ini sesuai misi pemerintah membuat tol langit untuk mempermudah komunikasi jarak jauh," ucapnya.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Aris Junaedi menambahkan, PJJ merupakan sistem pendidikan yang paling sesuai dengan mengacu protokol kesehatan yang berlaku yaitu adanya pembatasan fisik (physical distancing) untuk mencegah penularan Covid-19.

"Melalui PJJ, proses belajar mengajar tetap berlangsung tanpa perlu tatap muka secara langsung," pungkasnya. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler