jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengimbau kepada semua pihak yang tidak puas dengan hasil pemilu untuk menempuh cara konstitusional, bukan dengan ijtimak ulama III yang belakangan digaungkan lewat media sosial.
"Kalau pun ada kekurangan-kekurangan yang dilakukan atau tidak sengaja dilakukan KPU dengan segala keterbatasannya, selesaikan saja dengan cara konstitusional, bukan dengan ijtimak ulama," ucap Moeldoko di Kantor KSP, Jumat (26/4).
BACA JUGA: Bamsoet Minta Penghitungan Suara Dipercepat
Mantan Panglima TNI itu menyebutkan, dalam suasana seperti saat ini masyarakat membutuhkan kondisi yang nyaman. Jangan menciptakan suasana yang menakuti masyarakat.
(Baca yang ini ya: Wacana Pembentukan Pansus Kecurangan Pemilu dan TPF Terlalu Berlebihan)
BACA JUGA: Di Kawal Pemilu Suara Prabowo - Sandi Makin Tertinggal Jauuuuuh
Dia pun tidak menampik adanya indikasi bahwa pihak-pihak yang tidak puas dengan penyelenggaraan pemilu, membuat sebuah gerakan massa. Namun, Moeldoko memastikan hal itu terus dipantau perkembangannya.
"Saya harus tegas mengatakan itu. Untuk itu saya mengimbau jangan coba-coba untuk membuat atau menciptakan cara-cara yang akan merugikan masyarakat," tegasnya.
BACA JUGA: Anggota Panwaslu yang Meninggal Dunia Sudah 55 Orang
Moeldoko juga melihat indikasi bahwa ijtimak ulama III yang sedang digalang kelompok tertentu untuk konsolidasi adanya gerakan baru pascapilpres. Sebab, persoalan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan massif atau TSM selalu diembuskan.
"Menurut saya ini sebuah upaya yang harus dihentikan, enggak boleh kita menjustifikasi sebuah persoalan yang belum tuntas," ujarnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Terbaru soal Harga Tiket Pesawat Jelang Mudik Lebaran
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam