jpnn.com - Federasi sepak bola Mesir (EFA) melayangkan protes kepada Senegal menyusul ulah suporter mereka yang menyinari laser kepada Mohamed Salah.
Penggawa Mesir itu sepanjang pertandingan hingga babak adu tendangan penalti selalu menjadi objek laser suporter Senegal.
BACA JUGA: Mesir Gagal ke Piala Dunia 2022, Carlos Queiroz Sampaikan Kabar Mengejutkan
Sontak kejadian tersebut membuat EFA membuat laporan ke FIFA dengan menyebut suporter Senegal melakukan tindakan intimidasi sepanjang laga.
"Timnas Mesir menjadi korban rasial melalui gestur para suporter di tribun. Mereka secara khusus menyerang Mohamed Salah dengan melakukan sorotan laser hingga melempar botol dan batu ke arah pemain Mesir lainnya," tulis laporan EFA di laman Sky Sports.
BACA JUGA: 5 Pemain Portugal yang Tampil Memukau Lawan Makedonia Utara, Ada Si Bengal
Mesir sendiri gagal melaju ke babak putaran final Piala Dunia seusai kalah dari Senegal melalui adu tendangan penalti dengan skor 1-3.
Dalam pertandingan yang digelar di Stade Me Abdoulaye Wade, Selasa (29/3) malam WIB, tiga penendang Mesir gagal menjalankan tugas dengan baik.
BACA JUGA: Rekap Kualifikasi Piala Dunia 2022: 2 Raja Gol Jadi Penonton
Di antara tiga penendang tersebut ada Mohamed Salah yang menjadi penendang pertama yang gagal untuk skuad asuhan Carlos Queiróz.
Adapun di kubu Senegal, Sadio Mane menjadi penentu kemenangan tim asuhan Aliou Cissé seusai tendangannya tidak mampu dihalau kiper Mesir, Mohamed El-Shenawy.
Berkat kemenangan itu, Senegal mengantongi satu tiket ke babak putaran final Piala Dunia 2022 yang rencananya akan berlangsung di Qatar pada 21 November mendatang.(mcr16/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senegal vs Mesir: Awal Tahun Mencekam Mohamed Salah
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Muhammad Naufal