jpnn.com, SOLO - Sebanyak 100 dosen perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta mulai mengikuti pelatihan untuk pelatih (training of trainers/ToT) Empat Pilar MPR.
Anggota MPR Mohammad Toha secara resmi membuka pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR itu di Hotel Paragon Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/11).
BACA JUGA: Faktor-Faktor Transformasi Nilai Pancasila Tak Mudah
Pembukaan pelatihan untuk pelatih ini dihadiri Wakil Rektor II Universitas Sebelas Maret (UNS) Muhammad Jamin, Sekretaris Daerah (Sekda) kota Surakarta Budi Yulistianto, Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana, serta para dosen PTN dan PTS se-Surakarta.
Di depan peserta pelatihan, Mohammad Toha mengatakan MPR dengan keterbatasan dana (anggaran) tidak bisa menyosialisasikan Empat Pilar MPR ke seluruh lapisan masyarakat.
BACA JUGA: Melalui Pendidikan Anak Desa Bisa Taklukkan Ibu Kota
Karena itu, MPR menggunakan cara dengan mengadakan pelatihan kepada pelatih untuk para dosen.
Dengan cara seperti "multi level marketing" ini, sosialisasi Empat Pilar MPR nanti bisa dilakukan secara mandiri.
BACA JUGA: Jangan Sampai Beri Empat Pilar pada Orang Lain
"Karena sudah ada pelatih hasil dari pelatihan ini," katanya.
Menurut Toha, para dosen yang menjadi peserta pelatihan Empat Pilar MPR ini adalah agen perubahan.
Toha berharap para dosen bisa menyebarkan ilmu dan pengetahuan tentang Empat Pilar MPR kepada mahasiswa dan lingkungan kampus.
"Dosen ini bisa mengubah mahasiswa, kid zaman now," ujar politikus PKB ini.
Dia menambahkan, MPR MPR menyosialisasikan Empat Pilar karena masih banyak warga masyarakat, termasuk mahasiswa tidak mengimplementasikan Empat Pilar MPR.
Padahal, Indonesia menghadapi tantangan kebangsaan yang sangat berat.
Toha menyebutkan tantangan kebangsaan itu tidak hanya terorisme dan radikalisme tapi juga KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), dan juga narkoba.
Kepada para dosen peserta pelatihan Toha berpesan untuk memberi masukan bagaimana metode agar sosialisasi Empat Pilar MPR bisa menarik dan tepat. Selama ini, MPR sudah memakai berbagai metode seperti TOT, outbound, bela negara, seni budaya, dan lainnya.
"Namun hasilnya belum maksimal. Nanti dalam diskusi kelompok agar dibahas metode sosialisasi Empat Pilar MPR supaya bisa diimplementasikan dengan baik," ucapnya.
Sementara itu Wakil Rektor II UNS Muhammad Jamin mengatakan para dosen merupakan unsur strategis dalam sosialisasi Empat Pilar MPR.
Para dosen menyiapkan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. Dengan peran para dosen itu, kata Jamin, pelatihan untuk pelatih ini sangat penting.
"Harapannya peserta pelatihan ini menjadi agen mensosialisasikan Empat Pilar MPR ke seluruh elemen bangsa," ujarnya.
Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana dalam laporannya menyebutkan bahwa pelatihan untuk pelatih di Solo ini merupakan kegiatan kedua pada tahun 2017 ini.
"Metode pelatihan untuk pelatih ini adalah metode yang lengkap dan komprehensif karena peserta mendapat ceramah dan melakukan pendalaman dalam diskusi kelompok," katanya.
Pelatihan ini diikuti 100 dosen terdiri dari 51 laki-laki dan 49 perempuan dengan melibatkan 15 narasumber anggota MPR. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmad Basarah: Menwa Benteng Ideologi Pancasila di Kampus
Redaktur & Reporter : Ragil