Mohon Maaf, Jasa Raharja Tak Boleh Menyantuni Korban Sungai Sebangau

Rabu, 11 Maret 2020 – 09:34 WIB
Menteri LHK RI Siti Nurbaya menjenguk korban selamat kecelakaan speedboat di Sungai Sebangau. Foto: ANTARA/Muhammad Arif Hidayat

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah, M Iqbal Hasanuddin mengungkap, pihaknya tak bisa menyantuni para korban kecelakaan speed boat yang terjadi di Sungai Sebangau Palangka Raya, pada Senin (9/3).

"Kejadian itu berada di luar jaminan kami, sehingga dengan berat hati kami sampaikan Jasa Raharja tidak bisa memberikan santunan perlindungan asuransi," kata Iqbal, Selasa (10/3).

BACA JUGA: Sebelum Mutiara Gugur di Sungai Sebangau Demi Tugas Negara..

Dia menerangkan, merujuk ketentuan undang-undang peristiwa itu berada di luar jaminan UU Nomor 33 tahun 1964. UU tersebut menyatakan hanya memberikan jaminan kepada masyarakat yang menggunakan alat angkutan umum di mana alat angkutan umum itu juga harus sudah melunasi iuran wajib yang telah dimasukkan dalam biaya tiket yang dibayarkan penumpang.

"Melihat laporan yang berkembang bahwa speed boat dan kapal motor yang digunakan ini bukan angkutan umum, tetapi milik masing-masing instansi," kata Iqbal.

BACA JUGA: Menteri Siti Menangis saat Melepas Putra-Putri KLHK yang Gugur saat Bertugas

Pihaknya pun turut prihatin dan berduka atas musibah tabrakan yang melibatkan speed boat tim survei kunjungan Ratu Belanda dengan jumlah penumpang 19 orang dan kapal motor yang dikendarai tim Taman Nasional Sebangau dengan penumpang sebanyak tujuh orang.

Tabrakan itu terjadi pada Senin sekitar pukul 12.05 WIB yang melibatkan 27 orang itu terjadi di kawasan Sungai Sabangau, Palangka Raya.

BACA JUGA: Ada yang Aneh dengan Pasien Corona Kasus ke-27 Ini

Sebanyak 27 korban kecelakaan lalu lintas air di Sungai Sebangau Kereng Bengkirai, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berhasil ditemukan dan dievakuasi secara keseluruhan.

Dari total 27 korban kecelakaan itu, 20 orang dinyatakan selamat yang mana sebagian masih dalam perawatan medis. Sementara tujuh orang lainnya meninggal dunia. Satu korban meninggal merupakan Dandim 1011/Kapuas, sisanya merupakan petugas Taman Nasional Sebangau dan warga Palangka Raya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler