jpnn.com, JAKARTA - Timnas U-19 Indonesia sudah menjalani rangkaian laga uji coba menjelang Piala AFC U-19 2018. Total ada empat kali uji coba dengan hasil sekali menang, sekali seri, serta sisanya kalah. Selain itu, pemusatan latihan selama dua bulan lebih juga sudah diberikan kepada Rachmat Irianto dkk.
Pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri menilai, materi di lapangan telah selesai dilahap para pemain. Seluruh game plan juga telah dijajal. Simulasi laga juga telah dilakukan. ’’Mungkin kurang empat hari ini kami manfaatkan memulihkan kondisi. Juga ada laga internal untuk memantapkan formasi,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Indra Sjafri Ungkap Kelemahan Timnas U-19 Indonesia
Latihan tetap digelar hingga pertandingan dilaksanakan, Indra juga fokus memulihkan kondisi Egy Maulana Vikri agar bisa 100 persen sebelum melawan Taiwan U-19 pada laga perdana 18 Oktober mendatang.
Pelatih 55 tahun itu juga terus berkoordinasi dengan AFC untuk mengganti Samuel Christianson. Nama David Kevin Rumakiek pun disiapkan jadi pengganti.
BACA JUGA: Indra Sjafri Pusing, Pilih Hanis atau Rafli Mursalim?
Selain seluruh persiapan tersebut, Indra mengatakan anak asuhnya akan diberi materi lainnya. Materi yang sama sekali tidak berhubungan dengan formasi di lapangan. Materi tersebut adalah siraman rohani dan pembentukan karakter dari berbagai sumber yang rencananya akan dihadirkan di kelas malam menuju Piala AFC U-19.
Indra menerangkan hadirnya ustad, motivator, hingga beberapa narasumber lainnya untuk berbagi pengalaman merupakan salah satu upaya meningkatkan mental bertanding anak asuhnya.
BACA JUGA: Ini Stasiun TV yang Siarkan Laga Timnas di Piala AFC U-19
Meningkatkan aspek di dalam tubuh yang justru berpengaruh bagi permainan di atas lapangan. ’’Ya, anak-anak akan diberi kepercayaan diri bahwa tidak ada yang tidak mungkin nantinya,’’ bebernya.
Usia muda menurut Indra membuat para pemain kerap tidak bertanding secara konsisten. Kadang bermain bagus, kadang jauh dari harapan. Karena itu, pembentukan mental diharap bisa membuat anak asuhnya terus fokus untuk bisa memberikan yang terbaik. ’’Mereka masih labil. Jadi, ini juga sangat penting untuk memotivasi anak-anak,’’ bebernya.
Dia juga sudah meminta anak asuhnya untuk mengurangi penggunaan media sosial. Aura negatif alias keraguan dari sebagian suporter tentang target tembus empat besar bisa berpengaruh kepada para pemain.
’’Saya juga berharap semua media dan seluruh aspek masyarakat mendukung kami. mendoakan kami agar cita-cita untuk bermain di Piala Dunia terwujud,’’ harapnya. (rid/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas U-19 Indonesia Ada Egy, Taiwan Punya Tiga
Redaktur & Reporter : Soetomo