jpnn.com, YOGYAKARTA - Keraton Yogyakarta mengumumkan akan meniadakan acara tradisi Grebeg Syawal 1441 H, yang sedianya akan berlangsung pada 24 Mei 2020 atau 1 Syawal Wawu 1953 untuk mencegah penularan COVID-19.
"Keputusan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran COVID-19 yang dapat terjadi dalam kerumunan massa," kata Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (19/5).
BACA JUGA: Jangan Lupa Ya, Ada Grebeg Sura Baturraden Akhir Pekan Ini
Selain meniadakan Grebeg Syawal 1441 H yang biasanya ditandai dengan arak-arakan gunungan, menurut dia, prosesi Numplak Wajik yang sedianya digelar tiga hari sebelum pelaksanaan Grebeg Syawal, juga tidak akan diselenggarakan.
Putri kedua Sri Sultan HB X itu mengatakan, keputusan merupakan bentuk kepekaan Keraton Yogyakarta dalam menaati imbauan dari pemerintah pusat.
BACA JUGA: Parade Gethek Emas dan Grebeg Clorot Hebohkan Bogowonto 2017
Selain meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, GKR Condrokirono menyampaikan bahwa Keraton Yogyakarta telah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan keraton, serta menyediakan alat perlindungan diri bagi para abdi dalem seperti masker dan hand sanitizer.
Keraton Yogyakarta, lanjut dia, juga meliburkan kegiatan seni pertunjukan seperti pementasan regular di Bangsal Srimanganti.
BACA JUGA: Wapres Pastikan Tak Ada Ruang untuk Keraton Agung Sejagat di Indonesia
Meski demikian, pada masa pandemi ini, menurut dia, Keraton Yogyakarta justru semakin giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja, yang dikelola Tepas Tandha Yekti sebagai pembelajaran budaya.
"Proses pembelajaran budaya mengenai Keraton Yogyakarta tidak lantas terhenti begitu saja," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha