Mohon Perhatian, Sulsel Berduka Kota Masamba Luluh Lantak

Selasa, 14 Juli 2020 – 15:31 WIB
Rumah-rumah tertimbun lumpur akibat banjir bandang. Foto: screenshot

jpnn.com, KOTA MASAMBA - Kota Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan berduka. Kota yang tadinya cukup ramai langsung luluh lantak tersapu banjir bandang, Senin (13/7) sekira pukul 20.15 WITA.

Hampir semua fasilitas publik di Kota Masamba tak bisa difungsikan, mulai dari rumah ibadah, sekolah, bank, hingga bandar udara. Ini merupakan banjir terparah.

BACA JUGA: Banjir Landa Sejumlah Desa di Konawe Utara

Dari laporan sementara, ada dua orang korban meninggal dunia karena hanyut, dan jenazahnya sudah di Rumah Sakit Hikmah.

"Selain itu beberapa korban lainnya juga mengalami luka-luka saat dievakuasi tim. Saat kejadian, air deras disertai lumpur terus naik hingga masuk ke rumah warga," ujar Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara, Amiruddin saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.

BACA JUGA: Warning dari BMKG Dunia untuk Warga Bumi, Mengerikan!

"Sempat tadi malam dievakuasi. Terjadi banjir lumpur dan air bah, kejadian kira-kira sudah Isya, air saat itu terus-terus naik. Korban ada luka-luka, patah kaki dan meninggal dunia."

BACA JUGA: Sederet Aktris Indonesia Terjerat Kasus Prostitusi Sebelum Hana Hanifah

Data itu kemungkinan masih bertambah karena banyaknya warga yang mengaku kehilangan keluarganya.

Menurut laporan BPBD setempat, musibah itu terjadi di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.

Banjir bandang diduga diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi sejak 12 Juli 2020 di wilayah kabupaten setempat, khususnya wilayah pegunungan.

Kronologis kejadian, sekitar pukul 20.15 WITA, volume air di bantaran Sungai Masamba naik dan menggenangi pemukiman warga.

Setelah beberapa menit, air tiba-tiba surut sehingga beberapa warga yang rumahnya berada di sekitar bantaran sungai, kembali ke rumah berniat untuk membersihkan sampah yang masuk ke dalam rumah.

Namun pada pukul 21.00 WITA, volume air kembali naik dengan ketinggian kurang lebih 400 centimeter yang membawa material kayu dan lumpur, sehingga mengakibatkan beberapa orang warga yang berada di sekitar bantaran sungai terjebak di dalam rumahnya. Sekitar pukul 01.05 WITA, volume air berangsur-angsur surut.

Kejadian itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, diketahui atas nama Gandi umur 35 tahun, pekerjaan pimpinan FIF Toraja, Alamat Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten.

Kemudian Askar alias Arkam, umur 35 th, pekerjaan Swasta, Alamat Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Lutra.

Sedangkan korban hilang tujuh orang, semuanya warga Dusun Pontaden, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.

Sementara untuk kerugian materil, masih didata karena puluhan rumah ikut terbawa arus dan tertimbun lumpur dari material banjir.

Sungai Randda dan Masamba meluap

Tidak hanya di Kecamatan Masamba, terdampak banjir bandang, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulsel.

Sungai Randda di lokasi itu ikut meluap mengakibatkan puluhan rumah warga dan tempat Ibadah terendam air bercampur lumpur dan pasir setinggi hampir dua meter.

Lokasi Desa Radda, berjarak hanya sekitar dua kilo meter dari pusat kota Masamba, yang juga terlebih dahulu teredam banjir membawa material lumpur. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler