jpnn.com, JAKARTA - Kinerja sejumlah emiten konstruksi menunjukkan tren positif.
Hal tersebut tecermin dari besarnya laba yang berhasil dicatatkan sepanjang tahun berjalan.
BACA JUGA: PT KAI Batal jadi Investor LRT Jabodebek?
Pada kuartal III, beberapa emiten besar seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT) meraup peningkatan laba bersih.
Bahkan, angkanya melesat 137,61 persen secara year on year (yoy) sehingga menjadi Rp 2,59 triliun.
BACA JUGA: Pelindo IV Gandeng Adhi Karya dan Wika
Pendapatan badan usaha milik negara (BUMN) itu juga naik hingga 103,64 persen sehingga menjadi Rp 28,53 triliun.
Sementara itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan laba bersih Rp 205,07 miliar atau meningkat 78 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Good, Pengerjaan Tol Pejagan-Pemalang Tinggal 20 Persen Lagi
Dari sisi pendapatan, ADHI mencatat pertumbuhan sebesar 53 persen sehingga menjadi Rp 8,7 triliun.
Di sisi lain, pendapatan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) naik 27 persen sehingga menjadi Rp 13,7 triliun.
Adapun laba bersih PTPP naik 75 persen, menjadi Rp 990 miliar.
Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, prospek bisnis sektor konstruksi cukup bagus karena banyak proyek infrastruktur yang dikerjakan.
Namun, dia menyarankan emiten konstruksi tidak berutang banyak untuk mendanai proyek-proyek tersebut. Utang akan berdampak pada beban perseroan.
”Namun, pemerintah akan membayar biaya atau jasa atas pengerjaan proyek menjelang akhir tahun sehingga kas perusahaan-perusahaan itu akan lebih baik,” ujarnya.
Kepala Riset Bahana Sekuritas Henry Wibowo menambahkan, emiten konstruksi punya masa depan yang cerah hingga tahun depan.
Sebab, banyak proyek yang diamanatkan, terutama kepada emiten konstruksi BUMN.
”Pembangunan sejumlah proyek infrastruktur masih akan terus berjalan,” ujarnya. (rin/c11/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual 10 Tol, Waskita Bidik Rp 10 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil