jpnn.com - Menyusui merupakan proses memberikan asupan gizi terbaik untuk menunjang tumbuh kembang bayi. Selain itu, menyusui juga merupakan cara membangun bonding antara ibu dan bayi sehingga keduanya bisa terus terikat dalam perasaan saling memiliki hingga nanti.
Saking pentingnya menyusui, Badan Kesehatan Dunia (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pemerintah Indonesia menggalakkan program ASI eksklusif. Ini merupakan program memberikan ASI sebagai satu-satunya asupan bayi di 6 bulan pertama kehidupannya.
BACA JUGA: Begini Cara Tingkatkan Kualitas dan Produktivitas ASI bagi Ibu Menyusui
Manfaat menyusui ASI
Menyusui memberikan banyak manfaat, baik bagi ibu maupun bayi. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan bayi berkat menyusui ASI, di antaranya:
BACA JUGA: Ibu Menyusui Bolehkah Puasa?
- Mendapatkan pasokan gizi yang seimbang dan lengkap, termasuk antibodi
- Melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri
- Melawan alergi
- Mengurangi risiko obesitas atau berat badan berlebih
- Mengoptimalkan laju perkembangan otak si Kecil
Sedangkan untuk ibu, menyusui ASI juga memberikan manfaat berupa:
- Mencegah perdarahan usai persalinan
- Mengurangi berat badan yang melonjak saat kehamilan
- Sebagai alat kontrasepsi alami, yang mampu mencegah kehamilan dalam waktu dekat
- Mengurangi risiko kanker
- Menjalin hubungan emosional (bonding) dengan si Kecil
- Menyusui terbukti memberikan banyak manfaat untuk ibu maupun bayi. Namun, manfaat tersebut bisa sirna seketika jika proses menyusui mengalami hambatan. Salah satu hambatan yang paling sering dikeluhkan adalah menyusui pada bayi yang baru tumbuh gigi.
Biasanya, pada 4–7 bulan, bayi akan mengalami proses pertumbuhan gigi pertamanya alias teething. Kondisi ini biasanya ditandai dengan frekuensi menangis yang lebih sering, berliur lebih banyak, menggigit mainan atau tangan dan mengalami demam. Semua hal ini bisa mengganggu proses pemberian ASI pada bayi.
BACA JUGA: 9 Kiat Merawat Gigi untuk Penyuka Makanan Manis
Belum lagi, saat sedang tumbuh gigi, bayi juga cenderung menggigit puting payudara ibu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Bayi pun menjadi lebih rewel dan menyusu lebih sering atau justru tidak ingin menyusu sama sekali.
Lantas, harus bagaimana? Adakah solusi untuk menyusui bayi yang baru saja tumbuh gigi?
Menyusui bayi yang sedang tumbuh gigi
Proses menyusui tetap harus berlangsung sekalipun bayi sedang mengalami pertumbuhan gigi pertamanya. Untuk menyiasati agar proses menyusui tetap berlangsung dengan lancar, berikut tips yang bisa Anda terapkan:
- Berikan teether atau handuk dingin untuk digigit bayi sebelum dan sesudah menyusu. Penggunaan benda ini adalah untuk meredakan bengkak dan nyeri pada gusi si Kecil.
- Berikan pijatan lembut pada gusi bayi sebelum menyusu.
- Jika puting payudara Anda terluka atau terasa nyeri, atur posisi menyusu agar tetap nyaman.
- Keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting sebelum proses menyusu dimulai.
- Usahakan untuk tetap menyusui bayi sekalipun ia menolak. Jangan lupa untuk memompa ASI secara berkala guna menjaga keoptimalan produksi ASI.
Konsultasikan pada dokter jika si kecil mengalami demam tinggi atau gejala tumbuh gigi lain yang mengganggu. Proses tumbuh gigi dapat terjadi cukup lama. Karena itu, penting bagi ibu untuk tetap berusaha memberikan ASI pada si Kecil demi mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan tubuhnya secara keseluruhan.
Jika Anda benar-benar kewalahan untuk memberikan ASI pada bayi yang tumbuh gigi, sebaiknya segera konsultasikan hal ini pada dokter atau konsultan laktasi.(NB/RH/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Daun Katuk, Deretan Makanan Ini Juga Perlancar ASI
Redaktur & Reporter : Yessy