jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meramaikan perpolitikan tanah air. Disinyalir sebagai 'kode awal' dalam Pemilihan Presiden 2024.
Pertemuan antara Airlangga dan Ridwan Kamil atau Kang Emil pun sarat akan simbol politik. Misalnya, Emil mengenakan pakaian kuning, warna khas dari Partai Golkar.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi: Airlangga Hartarto Punya Dua Modal Besar Menjadi Presiden
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan pertemuan antara Airlangga dengan Emil sebagai penjajakan awal.
Juga untuk melihat bagaimana respon publik dalam pertemuan antar tokoh politik tersebut. Arya mengibaratkan sebagai 'testing the water' atau ingin melihat reaksi publik.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Blusukan ke Sentra Industri Jabar, Ada yang Teriak Presiden
"Ya semua ini kan testing the water. Coba lihat penjajakan. Kira-kira kalau ketemu tokoh politik tertentu reaksi publik bagaimana. Respon elitnya gimana, respon partai-partai gimana," ujar Arya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/6).
Arya melihat sosok Kang Emil kerap bertemu dengan tokoh-tokoh politik. Hal itu membuatnya menguat sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Didukung dengan elektabilitas Emil di sejumlah lembaga survei, berkisar di angka 5-10 persen.
BACA JUGA: Dengarkan Keluhan Pengusaha Majalaya, Airlangga Tegaskan Dukungan Pemerintah untuk IKM
"Mungkin posisinya cawapres. Saya menduga peristiwa politik belakangan ini, membuat posisi tawar RK menjadi cawapres di pasar politik itu meningkat. Dibandingkan calon-calon lain karena selain elektabilitas cukup bagus 5-10 persen. Dia punya pengalaman politik," tutur Arya.
Arya melihat ada peluang terbuka Airlangga berpasangan dengan Emil di Pilpres 2024. Meski belum dapat 'dikunci' lantaran belum ada kesepakatan politik antar tokoh tersebut. Bukan tidak mungkin misalnya, Airlangga berpasangan dengan calon lain, begitu pun Ridwan Kamil sebaliknya.
"Semua peluang itu masih berpeluang. Otak atik calon masih sangat terbuka. Belum bisa dikunci Airlangga-RK. Anies-RK, AHY-RK. Hitung-hitungan politik masih belum pasti," ucapnya.
Sebelumnya pertemuan antara Airlangga dan Emil menyita perhatian publik. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan pertemuan tersebut membahas soal perkembangan terbaru penanganan Covid-19, serta aktualisasi upaya pemulihan perekonomian daerah khususnya Jawa Barat.
Ace menyebut tidak ada pembahasan mengenai Pilpres 2024. Terutama terkait apakah Airlangga akan berpasangan dengan Ridwan Kamil di Pilpres 2024. "Tidak ada pembicaraan ke arah sana," imbuh Ace. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil