Morine Rociana Ungkap Cerita di Balik Pameran Seni Artina di Sarinah

Jumat, 16 Desember 2022 – 20:37 WIB
Direktur Utama Mojisa Creative, Morine Rociana saat pembukaan pameran Artina di Sarinah, Jakarta, Jumat (16/12). Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Mojisa Creative, Morine Rociana mengungkap cerita di balik penyelenggaraan seni rupa kontemporer bertajuk Artina.

Dia mengatakan bahwa pameran tersebut sengaja digelar untuk pertama kali di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta.

BACA JUGA: Pameran Artina Digelar di Sarinah, Ratusan Karya Seni Dipamerkan

"Misinya membawa seni kontemporer ke Sarinah," kata Morine Rociana di Sarinah, Jakarta, Jumat (16/12).

Sejumlah seniman kenamaan seperti Asha Darra, Mella Jaarsma dan Joko Avianto (karya seni gigantic dari bambu), turut meramaikan pergelaran Artina.

BACA JUGA: Jadi Food Vlogger, Tanboy Kun Pernah Mengonsumsi 2 Makanan Ekstrem Ini

Selain keduanya, daftar seniman yang turut bergabung yakni Alfiah Rahdini, Bibiana Lee, Citra Sasmita, Dicky Takndare, Dwi Oblo, Dwi Sasono, Eddy Susanto, Eko Prawoto, Galam Zulkifli, Hansen Thiam Sun, Made Agus Darmika (Solar), Melati Suryodarmo, Meta Anjelita, Nano Warsono & Jogja Disability Arts, Popok Tri Wahyudi, Putu Sutawijaya, Radi Arwinda, Rubi Roesli, Ruth Marbun, Sasya Tranggono, Sigit Pamungkas & Gregorius Supie Yolodi, Sri Astari, Teguh Ostenrik & Yayasan Terumbu Rupa, Titarubi dan Yani Mariani Sastranegara.

"Hampir 27 seniman, dengan ratusan karya," jelasnya.

BACA JUGA: Rilis Semesta, God Bless Bikin Gebrakan di Usia 50 Tahun

Morine Rociana menyebut menyelenggarakan Artina memiliki tantangan tersendiri.

Dia harus memikirkan konsep hingga soal pendanaan yang selalu jadi kendala.

Meski demikian, Morine Rociana merasa bangga Artina bisa dibuka untuk publik mulai 17 Desember 2022.

Menurutnya, pameran tersebut terbuka untuk semua umur, dari anak muda hingga tua.

"Kenapa harus datang ke Artina, karena keren," imbuhnya.

Pergelaran seni rupa kontemporer bertajuk Artina digelar untuk pertama kali di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta.

Pameran seni kontemporer itu mengangkat berbagai praktik dan karya-karya seni sebagai refleksi khazanah nilai budaya nusantara.

Artina (art: seni, ina: Indonesia) lahir dari keinginan untuk menelisik kembali dan menampilkan perluasan, peleburan dan pencampuran berbagai tradisi penciptaan artistik yang termanifestasi dalam karya karya para seniman Indonesia.

Heri Pemad bertindak sebagai Direktur Artistik Artina.

Artina akan berlangsung mulai 17 Desember 2022 hingga 19 Februari 2023 dengan tema wastu/loka/kala.

Pameran itu memproyeksikan adanya sebuah ranah kreativitas yang menembus kekakuan batas batas 'wujud' (wastu), 'ruang' (loka) dan 'waktu' (kala).

Karya-karya yang ditampilkan dalam wastu/loka/kala berupa khazanah tradisi (kesenian, pengetahuan, teknologi, kearifan sosial) yang benar-benar 'hidup' dan 'bertahan' dari waktu ke waktu.

Artina punya ciri khas dibanding pameran lain yang pernah diadakan di Indonesia.

Tidak hanya sebuah pameran seni rupa kontemporer, Artina dapat beririsan dengan berbagai seni lain seperti, sastra, seni teater, seni tari bahkan seni akting.

Pameran Artina akan dibuka untuk umum mulai 17 Desember 2022 dengan harga tiket masuk sebesar Rp 50 ribu.

Para pengunjung akan disuguhkan pengalaman yang tidak terlupakan dengan berbagai karya di lokasi pameran Artina. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler