Motif Pembantaian Pasutri di Tapsel Ternyata Cinta Segitiga

Jumat, 29 September 2017 – 14:14 WIB
Pelaku pembantaian didi Tapsel terbaring di rumah sakit setelah ditembak jajaran Polres Tapsel. Foto: Metro Tabagsel/JPG

jpnn.com, TAPSEL - Misteri pembantaian pasangan suami-istri di Lingkungan I Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, Rabu (27/9) subuh, akhirnya terungkap.

Polisi juga berhasil mengungkap motif peristiwa tragis yang menewaskan Parlindungan Siregar tersebut setelah menangkap pelakunya, Kamis (28/9) sore.

BACA JUGA: Korban Selamat Diberi Penjagaan Ketat

Rizki Harianto, 25, ditangkap polisi di Pulobauk, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Rizki merupakan warga Samora, Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

Kepada polisi, Riski mengaku nekat menghabisi nyawa Parlindungan Siregar dan membantai istrinya Helmi Dayanti, 25, lantaran diancam bunuh oleh korban. Dia diancam dibunuh setelah kisah asmaranya dengan istri korban ketahuan.

BACA JUGA: Ribut dengan Ponakan, Jleb, Paman Tewas Mandi Darah

Rizki mengaku mengenal Helmi sebulan silam di Pasar Sipirok. Dari pertemuan itu, kemudian keduanya menjalin hubungan terlarang hingga melakukan hubungan suami istri sebanyak dua kali di tempat tinggal korban sendiri.

“Saat suaminya (Korban) keluar,” kata pelaku, yang mengaku menumpang truk Fuso untuk melarikan diri dan turun di Batunadua, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua seperti dilansir Metro Tabagsel (Jawa Pos Grup) hari ini (29/9).

BACA JUGA: Pasutri Dibantai di Tapsel, Suami Tewas, Istri Kritis

Selama ini, Rizki bergaul dan berteman dengan korban di Aek Sulum, di daerah usaha Karaoke milik korban, dan dia juga kerap berkaraoke ke tempat hiburan itu. Namun dia ditelepon korban dan mengancam membunuhnya karena selingkuh dengan istrinya.

“Harus mati aku katanya, melalui telepon,” kata pelaku yang dihadiahi dua timah panas di paha dan pantatnya setelah berusaha melarikan diri.

Sadisnya, saat ditanyai petugas, tersangka mengaku membantai Parlindungan Siregar berulang-ulang.

“Ada sebanyak sepuluh kali saya bacok kepalanya (korban tewas,red),” ujar pelaku. Dia juga mengaku masih sempat mengganti pakaian di rumah korban sebelum kabur melarikan diri.

Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal menjelaskan, dia dan timnya mengejar dan menangkap pelaku di salah satu bukit yang lahannya milik paman korban, Arlin.

Namun setelah dibawa ke Markas Polres untuk interogasi, pelaku kemudian mencoba melarikan diri hingga dilumpuhkan dengan tembakan sebanyak dua kali di bagian paha.

“Pelaku telah mengakui semua perbuatannya. Kami masih terus menyelidiki terkait dugaan keterlibatan orang lain dalam kasus ini,” terangnya.(yza/mtgb)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendi Ditemukan Tewas Mandi Darah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler