MotoGP Lombok Butuh 900 Volunteer dan Marshal

Jumat, 12 April 2019 – 03:17 WIB
Rapat koordinasi dengan pemprov NTB, PT ITDC, dan stakeholder lainnya terkait pembangunan sirkuit MotoGP di kantor ITDC, Selasa (9/4). Foto: Lombokpost/jpg

jpnn.com, LOMBOK - Efek pembangunan MotoGP Mandalika akan berdampak signifikan pada terbukanya lapangan pekerjaan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lomba balap motor bergengsi tingkat dunia tersebut akan membutuhkan sekitar 900 orang yang dilibatkan sebagai volunteer dan marshall. 

BACA JUGA: MotoGP Pamer Kecantikan Sirkuit Mandalika, eh Ada yang Sebut Nama Jokowi

Mereka dilibatkan untuk menunjang suksesnya penyelenggaraan event yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Road Grip Raul Pasaribu mengatakan, setiap penyelenggaraan MotoGP tetap akan melibatkan pemuda daerah tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Jamin Infrastruktur Penunjang MotoGP Mandalika 2021

Seperti halnya, pelaksanaan MotoGP di Thailand, pemuda asli kawasan tersebut dilibatkan menjadi volunteer dan marshal.

”Kalau MotoGP di Lombok ini dibutuhkan 900 pemuda menjadi volunteer dan marshal,” kata Raul.

BACA JUGA: Menpora Ajak Publik Berpartisipasi Sukseskan MotoGP Mandalika 2021

Tetapi, orang yang menjadi volunter dan marshal di MotoGP harus mengantongi sertifikat khusus. Untuk mendapatkannya, harus mengikuti pelatihan ke luar negeri. “Mereka harus belajar langsung di lintasan. Kalau hanya belajar dalam kelas hasilnya tidak maksimal,” jelasnya.

Sebelumnya, pernah dilakukan pelatihan di Jakarta. Saat itu, bekerjasama dengan lembaga terkait dari Australia. ”Kalau anak-anak muda NTB kalau diajarkan pasti bisa,” ucapnya.

Raul mengupayakan membuka pelatihan di KEK Mandalika. Sehingga, anak-anak NTB berkesempatan untuk menjadi marshal dan volunteer.

”Kalau sudah memiliki sertifikat itu, dapat digunakan untuk menjadi volunteer dan marshal di sirkuit lain di seluruh dunia,” bebernya.

Pemerintah NTB harus menyiapkan pemuda terbaik untuk mendaftar menjadi marshal dan volunteer MotoGP. ”Kita belum tentukan waktunya. Nanti kalau sudah ada persetujuan, kita akan segera memberitahukan ke pemda,” ucapnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB Hj Husnanidiaty Nurdin mengatakan, kriteria petugas volunteer dan marshal belum ditentukan. Dia menunggu keputusan dari manajemen penyelenggara.

”Nanti akan dibicarakan lebih lanjut terkait kriteria,” ucapnya.

Tentunya, pemuda yang dapat menjadi marshal dan volunter akan dipilih secara selektif. Paling tidak dilihat dari tinggi badan dan kelancaran bahasa inggris. ”Paling itu yang menjadi dasar,” ucapnya.

Untuk itu, para pemuda NTB harus mempersiapkan diri dari sekarang. Fisik dan bahasa inggris harus disiapkan. ”Ini memacu anak-anak NTB untuk meningkatkan kualitasnya,” ungkapnya.

Rencananya, dia akan memetakan jumlah pemuda dari masing-masing kabupaten/kota. Pemuda asal Lombok Tengah, paling banyak akan menerima manfaat. ”Pemuda Loteng harus mendapatkan kuota lebih banyak,” pungkasnya.(arl)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler