Mou Lepas Bulan Madu di Bernabeu

Rabu, 22 Mei 2013 – 07:26 WIB
MADRID-Real Madrid dan Jose Mourinho akhirnya melepas masa bulan madu mereka selama tiga musim terakhir di La Liga. Berbagai alasan dan spekulasi pun bermunculan mengiringi kepergian The Special One -julukan Mourinho- dari Estadio Santiago Bernabeu setelah 1 Juni mendatang.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez mengungkap alasan kepergian Jose Mourinho. Dia menyebut tekanan yang diarahkan kepada pelatih asal Portugal tersebut, baik dari media di Spanyol (khususnya di Madrid, Red) maupun yang datang dari Madrista (fans fanatik Madrid) terlalu besar dan tak mampu lagi dibendung.

Alhasil, Mourinho tak akan lagi menjadi pelatih Madrid mulai musim depan. Pelatih yang akrab dipanggil Mou itu dan Los Blancos -julukan Madrid- pun sepakat untuk berpisah setelah menjalin kerjasama selama tiga musim terakhir.

“Setiap pelatih punya kepribadian yang spesifik. Tentu dia (Mourinho, Red) sudah melakukan kesalahan dan dia sudah meminta maaf tapi dia ada di bawah banyak tekanan. Mou mengatakan pada saya bahwa sebuah pertandingan sepakbola di Inggris berlangsung selama dua jam sebelum pertandingan dan dua jam setelahnya. Sedang di sini hal itu berlangsung selama tujuh hari dalam sepekan dan 24 jam sehari. Di sini Anda tidak bisa tidur bahkan untuk sehari saja,” ucap Perez dalam pernyataan resminya.

Mou sudah santer diberitakan akan pergi dari Santiago Bernabeu sejak pertengahan musim ini. Kabar itu merebak usai isu keretakan tim meluas. Mourinho disebut bermasalah dengan beberapa pemain seperti senior yang merupakan maskot Madrid dan Madrista, yakni Iker Casillas dan Sergio Ramos.

Akibatnya, Mourinho lantas dianggap sebagai musuh oleh sebagian publik Bernabeu. Di sebuah pertandingan kandang, pelatih berusia 50 tahun itu mendapat siulan cibiran dari sejumlah fans saat namanya disebut. Sementara saat nama Casillas dibacakan, fans justru bersorak memberikan dukungan.

Semuanya mencapai puncaknya saat Sergio Ramos dkk dipermalukan Atletico Madrid pada final Copa del Rey. Di pertandingan itu, Mourinho juga diusir dari bangku cadangan Madrid karena melakukan protes terlalu keras. Madrid pun harus mengakhiri musim tanpa trofi dari tiga kompetisi yang diikutinya.

Sekarang Mou sudah diberikan jalan untuk keluar dari Santiago Bernabeu. Isu terkuat, dia hampir pasti bakal kembali ke Chelsea, klub English Premier League (EPL) yang pernah ditanganinya pada 2004-2007.  Sejatinya, jalan kembali ke klub London Barat tersebut sempat samar-samar setelah pemilik The Blues -julukan Chelsea- Roman Abramovich enggan membayarkan uang kompensasi ke Madrid untuk Mourinho yang nilainya sampai 17 juta pound.

Abramovich sepertinya agak trauma soal bayaran kompensasi ini. Sebelumnya taipan minyak asal Rusia itu punya pengalaman buruk saat menarik keluar Andre Villas-Boas (AVB) dari FC Porto. Uang 13,5 juta pound sebagai biaya buy out kontrak AVB terbuang sia-sia. Pelatih asal Portugal itu tidak bertahan lama di Stamford Bridge dan hanya bertugas selama 256 hari sebelum dipecat.

Situasi makin rumit karena Madrid disebut sudah tidak menginginkan Mourinho, sementara Mourinho sendiri sudah tidak betah. Dengan situasi yang sudah sama-sama mendesak, kedua pihak akhirnya memilih untuk sama-sama sepakat mengakhiri kontrak yang seharusnya berakhir pada 2016 tersebut. “Tidak ada yang dipecat. Tapi ketahanan orang akan tekanan ada batasnya,” kata Perez menjelaskan.

“Jika anda bertanya kepada seluruh klub di Eropa apakah mereka akan puas mencapai semifinal Liga Champions selama tiga musim beruntun, mereka akan bilang ya. Tahun lalu kami memainkan sepakbola spektakuler dan mematahkan semua rekor. Tahun ini tidaklah cukup untuk kami cuma sampai ke semifinal Liga Champions, final Copa del Rey, dan finis kedua di liga. Kami punya tuntutan besar, budaya kami adalah menang. Tapi kata-kata itu (Mourinho gagal, Red) tidaklah adil,” tutup Perez. (sbn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Sudirman Jerman Kubur Mimpi Tuan Rumah Malaysia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler