MoU PSSI-KPSI Langkah Awal Hindari Sanksi FIFA

Selasa, 12 Juni 2012 – 19:45 WIB

JAKARTA – Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani PSSI, ISL dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di bawah supervisi taskforce Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (7/6/) lalu dinilai sebagai langkah awal untuk menyelamatkan Indonesia dari sanksi FIFA. Kesepakatan itu diharapkan dapat berdampak positif bagi persepakbolaan nasional.
   
“Itu sebagai langkah awal yang baik untuk menghindari sanksi FIFA,” kata Anggota Komite Eksekutif PSSI La Nyalla, Zulfadhli,  menjawab JPNN, Selasa (12/6) di Jakarta.
       
Seperti diberitakan pertemuan segitiga antara Task Force AFC, PSSI versi Djohar Arifin dan versi La Nyalla Mattalitti di Kuala Lumpur, Kamis (7/6) berakhir dengan penandatanganan MoU. Point paling penting dari pertemuan tersebut adalah terbentuknya joint committee (Komite Bersama) antara kedua pihak yang selama ini berseteru.
       
Komite tersebut akan diawasi langsung oleh Task Force AFC. Artinya semua keputusan yang dibuat dalam komite harus atas approval Task Force.Selain itu seluruh aktivitas PSSI di bawah kontrol Joint Committee.  Pembentukan komite ini harus segera dilakukan sebelum 15 Juni.
       
Tugas komite ini memformulasikan solusi dari seluruh permasalahan. Baik itu masalah statuta, kompetisi maupun federasi, dan hal hal lainnya. Semua formulasi tadi akan dibawa ke kongres yang rencananya dilaksanakan pada September mendatang. Kongres disepakati akan diikuti oleh pemilik suara yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) Solo 9 Juli 2011.

Zulfadhli mengatakan, MoU itu penting untuk mencari solusi atas permasalahan di tubuh PSSI yang selama ini terjadi. “Keberhasilannya tergantung dari hasil Kongres 24 September nanti,” kata anggota Komisi X DPR itu.
       
Dia menegaskan, kesuksesan itu nantinya tergantung hasil kerja Joint Committee yang akan merumuskan bentuk solusi terhadap masalah dualisme liga dan dualisme asosiasi. Ia yakin, niat baik untuk berdamai itu akan membawa dampak positif bagi persepakbolaan negeri ini.
       
“Ini semuanya tergantung niat baik kedua belah kubu yang berseteru. Kalau semuanya mementingkan nasib persepakbolaan nasional tentu akan selesai persoalan dan sepakbola kita akan lebih baik,” ujar Zulfadhli yakin. (boy/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Bedah Kekuatan Republik Ceko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler