Mourinho Lengkapi Rekor di Kursi Pelatih

Kamis, 03 Mei 2012 – 09:09 WIB

MADRID  - José Mário dos Santos Mourinho Félix atau yang akrab disapa dengan nama Jose Mourinho kembali membuktikan bahwa dirinya  layak menyandang gelar The Special One. Pria kelahiran Setubal, Portugal 26 January 1963 ini sukses membawa Real Madrid meraih gelar La Liga ke-32.

Keberhasilan Mourinho itu menambah rekornya sebagai pelatih yang mampu membawa klub yang ditangani menjadi jawara liga domestik di empat negara di empat negara berbeda, yaitu Portugal, Inggris, Italia dan Spanyol. Rekor tersebut belum ada tandingannya.

Gelar pertama Mou -panggulan Mourinho- diraih bersama FC Porto. Sepanjang  melatih klub Portugal itu antara 2002 hingga 2004, pria 49 tahun ini membawa Porto dua kali menjawarai Primeira Liga Portugal yakni pada musim 2002-2003 dan 2003-2004.

Selain itu Mou juga membawa klubnya meraih Taça de Portugal musim 2002–2003 dan Supertaça Cândido de Oliveira tahun 2003. Sementara di level Eropa, Mou meraih gelar juara UEFA Cup pada 2002-2003 kemudian menjuarai Liga Champions pada musim 2003-2004.

Dengan prestos itu Porto dinobatkan UEFA sebagai Team Of The Year tahun 2003 dan 3004. Sementara Mou meraih gelar  Primeira Liga Manager of the Year  tahun  2002–2003 dan  2003–2004, serta dua kale gelar Manager of the Year  dare UEFA untuk musim  2002–2003 dan 2003–2004

Dari Porto, Mou hijrah ke Inggris untuk menukangi Chelsea pada 2004. Tangan dinginnya kembali bertuah dengan membawa Chelsea menjuarai Liga Inggris dua kali berturut-turut, yakni pada musim kompetisi  2004–2005 dan  2005–2006.

Pria flamboyan ini juga membawa The Blues memenangi Piala FA pada musim 2006-2007, Football League Cup musim  2004-2005 dan  2006–2007, serta juara FA Community Shield  pada 2005.

Prestasi ini membawa Chelsea dianugrahi Team of The Year tahun 2005. Sementara Mou dengan torehan itu dinobatkan sebagai Premier League Manager of the Year dua musim berturut-turut yank 2004–2005 dan 2005–2006.  

Bersama Chelsea, Mou jug mendapat Onze d'Or Coach of the Year  tahun  2005, IFFHS World's Best Club Coach of the Year  tahun  2004 dan  2005, serta BBC Sports Personality of the Year Coach Award tahun 2005.

Tak puas dengan manajemen Chelsea, Mou digoda Massimo Moratti untuk melatih Internazionale Milan pada tahun 2008. Hasilnya Inter langsung menjuarai Liga Serie A selama dua kali berturut-turut, yakni musim kompetisi  2008–2009 dan  2009–2010. Selain itu Mou juga berhasil membawa klub strip biru hitam itu memenangi Coppa Italia musim  2009–2010 dan  Supercoppa Italiana  tahun  2008.

Sementara bersama Inter di level Eropa, Mou membawa pulang Piala Liga Champions ke Kota Milan pada musim  2009–2010. Saat itu Inter dinobatkan sebagai Tim terbaik versi UEFA tahun 2010.

Di Inter pula Mou mengantongi banyak penghargaan seperti Manajer Terbaik di Serie A musim  2008–2009 dan 2009–2010,  serta Albo Panchina d'Oro musim 2009–2010. Selain itu Mou juga meraih Onze d'Or Coach of the Year  2010, Pelatih Terbaik versi  FIFA Ballon d'Or 2010, IFFHS World's Best Club Coach of the Year 2010, pelatih terbaik fersi  World Soccer Magazine  tahun 2010, dan Man of The Year tahun 2010 dari La Gazzetta dello Sport.

Dari Italia, pada 2010 putra dari pasangan Félix Mourinho dan Maria Júlia Carrajola dos Santos ini hijrah ke Negeri Matador untuk melatih Real Madrid. Hasilnya klub berjuluk El Real itu pun meraih  Copa del Rey  musim  2010–2011. Tahun ini Mou juga membawa Madrid meraih Juara La Liga musim 2011-2012. Bersama Madrid, Mou juga pernah meraih Miguel Muñoz Trophy  musim 2010–2011. (zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Madrid Pastikan Diri jadi Jawara La Liga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler