jpnn.com, JAKARTA - MPR telah menggelar Grand Final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar yang dilaksanakan di Gedung Nusantara IV Kompleks Senayan, Jakarta, Minggu (3/11).
Kegiatan ini diikuti sejumlah pelajar yang terdiri berbagai daerah. Mereka saling beradu pikiran dan gagasannya dalam menjawab pertanyaan seputar wawasan nusantara.
BACA JUGA: Kalahkan Perwakilan Sampit dan Brebes, SMAN 1 Tenggarong Juara 1 Cerdas Cermat Empat Pilar MPR
Acara yang dilaksanakan dalam merayakan sumpah pemuda ini tak lupa menghadirkan sejumlah isu yang menarik sehingga mengasah kemampuan nalar kritis peserta.
Di antaranya, amandemen negara, soal jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal tujuh tahun untuk satu periode dan penggunaan pengantar bahasa asing di sekolah-sekolah di Indonesia.
BACA JUGA: SMAN 1 Brebes Raih Juara 3 Nasional LCC Empat Pilar MPR 2019
Anggota MPR Fraksi Golkar Idris Laena mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu sarana bagi pelajar untuk mengenal tentang bagaimana empat pilar MPR itu teraktualisasikan dengan baik.
Pandangan peserta LCC diakuinya ini sangat bagus.
"Ternyata banyak anak-anak luar biasa dari SMA negeri yang ikut dari semua provinsi. Mereka dapat memahami dan membacakan, memberikan pandangan-pandangan mereka tentang kegiatan 4 pilar MPR Republik Indonesia ini," ujar dia di Kompleks Senayan, Jakarta, Minggu (3/11).
Politikus yang juga merupakan juri di LCC Empat Pilar ini menambahkan, pemahaman para peserta ini harus menjadi cermin dalam meningkatkan kecintaan masyarkat terhadap negara.
Pasalnya, dia menilai akhir-akhir ini banyak sekali masalah kebangsaan akibat ketidakpahaman tentang nilai-nilai negara.
"Saya kira ini penting sekali untuk menghadapi banyak problem kebangsaan kita terutama soal pancasila. Sehingga dapat menghindari istilah radikalisme ataupun perbedaan-perbedaan tentang ideologi dan lainnya," jelas Idris.
Ke depan, Idris berharap kegiatan ini akan memberikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Semua rakyat Indonesia harus pahami nilai-nilai kebangsaan itu supaya menjadi pemahaman kita dan saya kira harus menjadi pemahaman seluruh rakyat Indonesia," pungkas Idris. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan