MPR: Pemilu Bukan Perang

Jumat, 22 Maret 2019 – 21:33 WIB
Pemilu 2019. Ilustrasi: radartegal.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengatakan pemilu merupakan sebuah kelaziman bagi Indonesia sebagai negara demokrasi Pancasila. Karena itu, setiap lima tahun selalu ada pemilu presiden dan wakil presiden maupun anggota legislatif, maupun kepala daerah.

"Negara yang demokratis ya begitu, menyelesaikannya dengan demokrasi, bukan perang, titah, dan sebagainya, tetapi dengan pemilu," kata Zulkifli saat membuka Press Gathering MPR dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, Jumat (22/3).

BACA JUGA: Mahyudin: Kita Harus Jaga Agar Indonesia Tetap Aman Sentosa

Politikus asal Lampung ini menegaskan bahwa pemilu itu memperbarui komitmen kemitraan antara rakyat dengan wakilnya.

"Berkali-kali saya katakan bahwa pemilu itu bukan perang," tegas Zulkifli.

BACA JUGA: Sesjen MPR: Gunakan Teknologi Informasi untuk Persatuan Sesama Anak Bangsa

Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan bahwa salah besar jika ada yang menyatakan bahwa pemilu adalah perang total, apalagi perang badar.

"Itu keliru, itu kan memprovokasi. Urusan kita itu memilih. Maka harusnya menggembirakan pemilu itu, dan damai," katanya.

BACA JUGA: MPR Berharap Perkembangan Teknologi Membangun Cita-cita Persatuan

Meski begitu, Zulkfili mengatakan bahwa ada persyaratan untuk mencapai pemilu yang damai. Menurutnya, tidak bisa pemilu berlangsung damai tanpa mengikuti konstitusi sebagaimana diatur Pasal 22E UUD NRI 1945. Menciptakan pemilu yang damai harus disertai dengan asas langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

"Damai bisa didapat kalau luber plus jurdil. Kalau luber, jurdil, diragukan, apalagi penyelenggara saya khawatir pascapencoblosan itu jadi masalah," ungkap dia.

Zulkifli mengingatkan Bawaslu, KPU, Polri, Kejaksaan, harus menjaga kepercayaan publik. Jangan sampai publik tidak mempercayai penegak hukum terpadu (gakkumdu) nantinya.

Zulkifli mengatakan, jangan sampai karena pemilu terjadi apa-apa dengan Indonesia karena yang rugi adalah rakyat.

"Kalau Indonesia ada apa-apa, jadi mundur jauh kita. Padahal, orang lain, negara lain, semakin maju," ujarnya.

Karena itu, jelang 25 hari H Pemilu 2019, itu Zulkifli mengajak untuk meluruskan, menyejukkan dan meredam suasana.

"Jangan menambah-nambah, jangan memprovokasi. Jaga persatuan kita," ungkap Zulkifli.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin : Korupsi Membuat Indonesia Rusak


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler