MPR: Sosialisasi Masif dan Akurat Salah Satu Kunci Sukses Vaksinasi Covid-19

Kamis, 28 Januari 2021 – 10:31 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan sosialisasi yang transparan dan akurat menjadi salah satu kunci dalam proses vaksinasi Covid-19 secara nasional.

"Dengan informasi yang akurat dan masif muncul pengakuan kredibilitas, akhirnya menghasilkan empati dan kepercayaan masyarakat," kata sosok yang karib disapa Rerie itu.

BACA JUGA: Ikut Vaksinasi Covid-19 lagi di Istana Negara, Ini Efek Samping yang Dirasakan Raffi Ahmad

Rerie mengatakan itu dalam diskusi daring Forum Diskusi Denpasar 12 edisi khusus yang merelay program Media Group News Summit, Indonesia 2021-Solusi Maju Bersama, bertema Public Health: Vaccine What to Expect, Rabu (27/1).

Selain Lestari, dalam diskusi tersebut hadir Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Ketua Lembaga Ejikman Amin Soebandrio sebagai narasumber.

BACA JUGA: Rerie Ingatkan Pemerintah, Perlu Langkah Strategis Atasi Penambahan Positif Covid-19

Hadir juga sebagai panelis dalam diskusi tersebut Adi Utarini (Pakar Kesehatan UGM), Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI), Jonathan Sudharta (CEO Halodoc), Aminuddin Syam (Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin/FKM Unhas), Kuntjoro Adi Purjanto (Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia/Persi) dan Philips Vermonte (Direktur Eksekutif CSIS).

Rerie mengakui saat ini memang ada kelompok masyarakat yang sudah menyadari pentingnya vaksinasi.

BACA JUGA: Epidemiolog: Pak Jokowi Harus Sadar, Vaksinasi Bukan Asal Tusuk seperti Pilpres 

Namun katanya, di sisi lain ada kelompok masyarakat memang sejak awal tidak percaya adanya Covid-19, apalagi vaksin.

Data Media Research Center bahkan mencatat 46,3 persen masyarakat tidak yakin vaksinasi mampu mengatasi pandemi.

Menurut Rerie, bila problem vaksinasi dihadapi dengan mengedepankan semangat kebangsaan akan lebih mudah untuk mengatasinya.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap masyarakat menempatkan upaya perubahan perilaku dan vaksinasi sebagai bagian dari melindungi bangsa ini atas serbuan virus corona.

Rerie menjelaskan ibarat perang merebut kemerdekaan, saat ini Indonesia melawan sebaran Covid-19 lewat vaksinasi dan perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan.

Menkes Budi berpendapat yang dibutuhkan saat ini adalah strategi mengubah perilaku masyarakat sebelum dan sesudah pandemi menjadi yang sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah paparan Covid-19.

"Upaya ini harus menjadi gerakan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, jelas Budi, perbaikan teknis diagnosa dalam hal testing, tracing dan isolasi.

Kuntjoro Adi Purjanto berpendapat untuk memperkuat sosialisasi vaksinasi dan penanggulangan Covid-19 dengan memanfaatkan kolaborasi masyarakat dari tingkat RT hingga nasional.

Menurut Kuntjoro, dalam sosialisasi penanggulangan dan vaksinasi Covid-19, gotong-royong antarkomunitas sangat dibutuhkan.

Dekan FKM Unhas Aminuddin Syam berpendapat pengendalian Covid-19 selain memerlukan vaksin biologis dengan berbagai merek, juga vaksin sosial yang selama ini terus disosialisasikan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun).

Menurutnya, dua vaksin harus secara sinergi dijalankan.

Philips Vermonte memerinci sejumlah tantangan dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.

Yaitu tantangan bidang administrasi dan regulasi, distribusi dan logistik, peran swasta dan tantangan mengubah mindset secara kultural. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler